PRFMNEWS – Sopir bus pariwisata PO Pandawa mengungkap kronologi lengkap yang ia alami saat kecelakaan maut di Tanjakan Pari, Panjalu, Kabupaten Ciamis hingga mengakibatkan adanya korban meninggal pada Sabtu, 21 Mei 2022 sore.
Sopir bus PO Pandawa bernama Ipayudin menjelaskan kronologi lengkap kecelakaan maut yang menabrak tujuh kendaraan lain dan empat rumah di Jalan Raya Panjalu-Panumbangan itu kepada penyidik Unit Gakkum Polres Ciamis.
Kronologi kecelakaan, kata Ipayudin, bermula saat ia membawa rombongan peziarah sebanyak 47 penumpang asal Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca Juga: Bikin Merinding, Detik-detik Kejadian Horor di Lantai 3 Rumah Sule Terpantau CCTV saat Tengah Malam
Kala itu, pria yang kerap disapa Ipay bersama puluhan peziarah itu usai mengunjungi objek wisata alam sekaligus religi Situ Lengkong, Panjalu, Ciamis dan akan melanjutkan perjalanan ke Cipatujah, Tasikmalaya.
Sebelum berangkat, Ipay yang juga merupakan warga Balaraja tersebut memastikan bus berpelat nomor polisi DK 7307 WA yang akan dikemudikannya itu dalam kondisi normal.
“Saat itu, bus dalam kondisi baik. Rem kaki masih berfungsi. Sempat saya panaskan (mesin) supaya normal,” akunya, dikutip prfmnews.id dari laman Korlantas Polri pada Selasa, 24 Mei 2022.
Baca Juga: Jalur dan Kuota PPDB Jabar untuk SMA, Zonasi Hingga KETM
Merasa yakin, Ipay tancap gas melajukan bus itu berangkat menuju Cipatujah. Namun dalam perjalanan, setibanya di turunan tempat kejadian, tiba-tiba bus yang melaju dari arah utara (Panjalu) ke selatan (Panumbangan) alami rem blong.
Akibatnya, bus melaju tak terkendali hingga menabrak tujuh kendaraan lain dan empat unit rumah di sisi kanan jalan. Tujuh kendaraan itu terdiri dari tiga mobil dan empat sepeda motor.
“Saat di turunan, bus mengalami rem blong. Saya sempat memberitahukan kepada para penumpang, bus sedang mengalami rem blong. Saya dan penumpang panik. Setelah bus menabrak rumah dan berhenti, saya masih tetap dikemudi. Kaki saya terjepit setir,” ujarnya.
Hingga bantuan datang dan dirinya serta para penumpang lain yang menjadi korban dievakuasi dari dalam bus. Dari pendataan, kecelakaan maut itu menewaskan empat orang dan menyebabkan puluhan orang luka-luka.
Menurut catatan kepolisian, kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan itu, yakni mikrobus D 7838 AN milik Ayang (30) yang terparkir di kiri jalan, Suzuki Karimun Z 1721 MP dikendarai Andri Yadi Wiryadinata yang melaju di depan bus.
Bus masih belum berhenti dan oleng ke kanan jalan hingga menabrak Suzuki Carry Futura boks E 8851 VK yang dikendarai Amad Rahmat (44). Kemudian, empat unit motor adalah Yamaha Vega yang dikendarai Very Sunarya (29) membonceng korban Enok (65), Honda Beat, Yamaha Mio, dan Honda Scoopy.
Bus nahas tersebut akhirnya berhenti setelah menabrak empat rumah di kanan jalan dan setengah badan bus ditemukan tersangkut di bagian depan rumah yang paling akhir ditabrak. ***