PRFMNEWS - Desain Masjid rancangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gaza Palestina mencuri perhatian netizen.
Banyak netizen di kolom komentar Instagram Ridwan Kamil menyebut, masjid dengan nama Syeikh Ajlin desainnya seperti Playstation 5 (PS 5).
Bahkan dalam postingan terbarunya di Instagram, Emil begitu ia akrab disapa merespon beragam komentar netizen yang mengomentari desain masjid karyanya.
Baca Juga: Sistem Mutasi ASN Antar Pemda Dipermudah, Kemendagri Hadirkan Mesin Anjungan Mutasi “Simudah”
Menurut Emil komentar netizen terhadap masjid rancangannya adalah hal lumrah. Ia sendiri tidak mempersalahkannya.
"Lucu-lucu komentar netizen terkait desain saya untuk Masjid Syekh Ajlin di Gaza Palestina. Itu adahal hal lumrah dalam teori persepsi bentuk, karena kita selalu akan menghubungkan sebuah bentuk dengan memori dan kebiasaan kita. Setelah netizen nyebut mirip PS5 , ada ibu-ibu nyebut seperti termos di dapurnya, ada yang bilang mirip mantel musim dingin," tulis Emil, Sabtu 17 April 2021.
Baca Juga: Segera Akses eForm BRI ! Cek Penerima BLT UMKM Rp1,2 Juta
Kendati banyak komentar dari netizen, Ridwam Kamil menjelaskan desain masjid tersebut memiliki filosofi tersendiri. Ridwan Kamil mengaku cukup emosional ketika mendesain masjid tersebut.
Baca Juga: Perawat RS Siloam Palembang Jadi Korban Penganiayaan, Ini Respon PPNI
"Dalam perjalanannya memang emosional. Kalau saya mendesain masjid di Indonesia problemnya sedikit. Tapi di sana (Palestina) itu luar biasa," ujar Emil beberapa waktu lalu.
Emil menerangkan, masjid yang dirancangnya menyimbolkan kemajuan pada zaman sekarang sesuai keinginan masyarakat setempat dan penggagas.
Baca Juga: RS Siloam Palembang Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Terhadap Perawat Mereka
Ia menyimbolisasikan nilai-nilai Islam ke dalam geometri yang terdiri dari tiga titik. Tiga bangunan utama yang terlihat dari luar memiliki makna berbeda-beda.
Struktur tertinggi di tengah yaitu Habluminallah. Sementara di kiri dan kanan ada Hablumminannas dan Hablumminalalam.
"Maknanya kehidupan manusia harus seimbang dalam hubungan kepada Allah, manusia dan mencintai alam," jelasnya.***