Jabar Buka Kuota Sebanyak 5.000 untuk Petani Milenial, Hari Ini Sudah 6.000 Orang yang Daftar

11 Februari 2021, 20:58 WIB
Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan sayembara mencari 5 ribu anak muda yang kemudian dididik untuk menjadi petani milenial /Dokumen Facebook Ridwan Kamil

PRFMNEWS – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat ada 6.000 warga Jawa Barat yang telah mendaftar dalam program Petani Milenial Juara. Seperti diketahui, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sendiri menargetkan 5.000 milenial tergabung dalam program tersebut.

Kendati demikian, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar mengatakan, pendaftaran Petani Milenial Juara masih dibuka melalui melalui situs https://petanimilenial.jabarprov.go.id/.

"Pendaftaran program Petani Milenial masih terus berjalan hingga kini. Sedangkan, waktu penutupan akan diinfokan kembali," kata Benny dalam rilis, Kamis 11 Februari 2021.

Baca Juga: Libur Kompetisi Dimanfaatkan Kapten Persib untuk Kursus Kepelatihan

Milenial paling banyak mendaftar berasal dari kawasan Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kabupaten Sumedang dan Garut.

Profil para pendaftar sekitar 45 persen berumur 20-24 tahun dan 28 persen berumur 25-29 tahun. Pendaftar didominasi laki-laki sekitar 87 persen sedangkan perempuan 13 persen. 

Setelah mendaftar, para calon petani muda ini akan disaring secara administrasi, salah satunya terkait pemenuhan syarat bila diperlukan kredit dari lembaga keuangan.

Baca Juga: Awasi Mobilitas Warga Saat Libur Imlek, Pemprov Jabar Libatkan Aparat Tingkat Desa

Kemudian, calon petani akan menjalani skrining teknis di perangkat daerah. Setelah lolos, pemuda ini akan dilatih lebih dalam sebelum terjun ke lapangan.

Benny menuturkan, program Petani Milenial Juara ini tidak hanya mencakup bidang pertanian tapi termasuk peternakan, perikanan, dan perkebunan.

"Komoditas akan sangat variatif. Untuk pertanian, mulai dari jagung, jahe, ubi-ubian, sampai tanaman holtikultura. Di sektor perkebunan adalah serahwangi. Kemudian, madu dan jamur tiram," ucapnya.

Baca Juga: Analisa BMKG Soal Suara Gemuruh yang Terdengar di Bandung dan Bikin Warga Heboh

"Selain itu, budidaya penggemukan domba, ayam boiler, ayam petelur dan ternak puyuh. Sedangkan di sektor perikanan yakni budidaya ikan tawar lewat kolam plastik," tambahnya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar sendiri akan mengarahkan petani milenial untuk mengembangkan burung puyuh.

Menurut Kepala DKPP Jawa Barat Jafar Ismail, burung puyuh dipilih karena hanya membutuhkan lahan 50 meter persegi dengan waktu pemeliharaan hanya 60 menit per hari.

Baca Juga: Pemprov Jabar Larang ASN Pergi ke Luar Kota Saat Imlek Tahun Ini 

Satu unit peternakan dengan 1.000 ekor burung puyuh membutuhkan investasi Rp22 juta. Dengan perhitungan kasar keberhasilan bertelur 70-80 persen, telur yang dapat diproduksi sekitar 800 butir per hari dengan nilai jual Rp240 ribu.

Setelah dipotong biaya produksi, keuntungan bersih Rp80.000 per hari atau Rp2,4 juta per bulan. “Itu dari 1.000 ekor, kalau dua kali lipatnya tentu keuntungan bertambah,” katanya.

Jafar menyebutkan, dari pengalaman, petani burung puyuh dapat balik modal (break event point) pada bulan kesembilan.

Baca Juga: Dago Siap Terapkan PPKM, Kos-Kosan Jadi Tempat Isolasi Mandiri

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar Ajat Sudrajat menuturkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan 5.000 petani milenial dapat terjaring pada pilot project ini.   

“Salah satu persyaratan (teknis) adalah dia harus punya pengalaman dengan pertanian minimal empat bulan. Karena ini kaitanya dengan kredit, risikonya akan tinggi jika modal disalurkan ke orang yang belum pernah mengenal pertanian sama sekali,” ujarnya.

Menurut Ajat, pihaknya untuk tahap pertama ini akan mengarahkan petani milenial ini untuk membudidayakan jagung, Ubi Jepang. Jagung dan Ubi Jepang dipilih sebagai komoditas andalan karena memiliki nilai ekonomis tinggi.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler