Melihat Lebih Dekat Taman Saqifah Bani Saidah di Madinah

- 8 Agustus 2022, 16:45 WIB
Taman Saqifah Bani Saidah
Taman Saqifah Bani Saidah /M. Arief Gunawan/PR

Di pintu masuk ada papan berlatar warna merah yang berisi sejarah singkat tempat itu yang ditulis dalam dua bahasa yaitu Arab dan Inggris.

Namun, tidak setiap waktu peziarah bisa masuk ke dalam taman karena pintu masuknya terkunci. Jika beruntung, jemaah bisa masuk dengan meminta izin kepada penjaga taman yang biasanya membersihkan tempat tersebut di waktu waktu tertentu. Itu pun jemaah tidak bisa terlalu lama berada di dalamnya.

Baca Juga: Semua Jemaah Haji Indonesia Sudah Tinggalkan Mekah Menuju Madinah

Taman Saqifah Bani Sa'idah sendiri cukup arsi dan rimbun karena banyak ditumbuhi pepohonan tinggi seperti kurma dan bidara. Beberapa tanaman hias seperti lidah mertua, lidah buaya, palem, dan beberapa jenis tanaman merambat juga menghiasi taman.

Pepohonan tersebut juga menjadi tempat berlindung dan bermain burung-burung kicau dan merpati yang hidup di sekitarnya. Di tengah taman terdapat sebuah kolam berbentuk bulat. Saat “PR” datang, air dalam kolam tengah digunakan untuk menyiram tanaman di taman tersebut.

Staf Teknis Urusan Haji (TUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah Dr Nasrullah Jasam menjelaskan, sebelumnya Saqifah Bani Sa'idah bukanlah taman seperti saat ini.

Tempat itu awalnya merupakan balai musyawarah untuk warga setempat. Namun, seiring waktu tempat itu berubah menjadi taman. Begitu pula dengan bangunan-bangunan di sekitarnya yang kini sudah tidak ada seiring dengan rencana perluasan Masjid Nabawi.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Diminta Jangan Salah Kaprah Saat Berziarah di Madinah

“Menurut penjaganya taman ini memang tidak selalu dibuka untuk menjaga kondisi taman agar tetap asri dan indah. Hal itu karena dulu banyak jemaah yang datang ke sini merusak tanaman bahkan merokok dan mengotori tempat ini,” kata Nasrullah, yang memandu tim saat berkunjung ke tempat itu, Sabtu 6 Agustus 2022.

Menurut dia, nama Saqifah Bani Sa'idah seringkali disebut dalam buku-buku sejarah Islam sehingga sering dikunjungi. Sampai saat ini keberadaannya tetap dipertahankan. Apalagi kini pihak Arab Saudi memang kini mulai fokus memoles tempat tempat bersejarah untuk menarik pariwisata.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah