PRFMNEWS - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah akan fokus pada layanan kegawatdaruratan, menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia yang akan tiba dari Mekah mulai 21 Juli nanti.
Kepala KKHI Madinah Enny Nurianti mengatakan, hal itu karena pasca-Armuzna banyak jemaah yang mengalami kelelahan secara fisik. Pihaknya akan mengantisipasi hal tersebut, apalagi selama di Madinah para jemaah akan melaksanakan ibadah Arbain.
"Selain itu, cuaca di Madinah ternyata masih cukup panas. Kami sudah siapkan Tim baik itu dokter umum dan spesialis yang akan berjaga jiga ada pasien yang gawat," kata Enny, di KKHI Madinah, Selasa 19 Juli 2022.
Baca Juga: Kemenag Pastikan Sarana Akomodasi Terbaik untuk Jemaah Haji yang Bergerak dari Mekah ke Madinah
Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat medical check up (MCU) bagi para jemaah dengan risiko tinggi. Hal itu memastikan agar kondisi kesehatan jemaah bisa terkontrol dan bisa tetap sehat sampai dengan kepulangan nanti.
"Kami juga akan memaksimalkan layanan visit ke rumah sakit Arab Saudi bagi jemaah yang dirawat. Kami ingin memastikan mereka nantinya layak untuk pulang ke tanah air bersama dengan kloternya," ujar Enny.
Pasca-Armuzna, KKHI juga melakukan pelayanan secara spesifik yaitu untuk proses evakuasi dan tanazul. Evakuasi dilakukan jika jemaah sakit tapi masih bisa terbang pulang bersama kloternya.
"Namun, jika jemaah sakit dan tidak bisa kembali ke kloter terpaksa yang bersangkutan kita pulangkan dengan tanazul akhir. Artinya pasien tidak pulang bersama kloternya, tapi menunggu sampai pasien layak dipulangkan ke tanah air dengan pendampingan dari petugas," tuturnya.
Enny menjelaskan, sejauh ini belum ada data berapa banyak jemaah yang akan dievakuasi dari Mekah ke Madinah. Termasuk jemaah yang nantinya akan menjalani tanazul. Namun, pihaknya sudah menyiapkan tim untuk hal tersebut.