Network
PRFMNEWS - Kementerian Agama membekali jemaah haji dan petugas haji Indonesia dengan gelang identitas sejak penyelenggaraan haji tahun 1995 silam.
Gelang identitas ini menjadi ciri khas jemaah dan petugas haji Indonesia, bahkan seiring berjalannya waktu ditiru negara-negara lain.
“Kami mengimbau kepada seluruh jemaah agar memakai gelang identitas tersebut sejak diterima sampai kembali ke rumah domisili masing-masing di Tanah Air. Jangan hanya disimpan karena takut hilang,” kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Akhmad Fauzin, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Jumat, 10 Juni 2022.
Baca Juga: Ridwan Kamil Berikan Penjelasan Penyebab Jasad Eril Ditemukan Dalam Keadaan Utuh
Dia menegaskan gelang itu jangan sampai tertukar dengan siapapun. Jemaah jug tidak boleh saling berukar gelang identitas.
Menurut Fauzin, gelang identitas itu memuat sejumlah informasi penting terkait jemaah. Ada enam kolom dalam gelang tersebut.
Kolom pertama, berisi keetrangan asal Embarkasi dan tahun keberangkatan. Misalnya, JKS 1443H. Artinya, jemaah asal Embarkasi Jakarta - Bekasi yang berangkat pada tahun 1443 H.
Kolom kedua berisi nomor kloter. Misal, tertulis ‘kloter 12’. Kolom ketiga, memuat keterangan Nomor Paspor jemaah.
Baca Juga: Harga Telur, Cabai dan Beberapa Bahan Pangan Lain di Kota Bandung Naik, Disdagin Ungkap 2 Alasannya
