PRFMNEWS - Korea saat ini sedang berada pada titik krisis populasi. Rendahnya angka kelahiran bayi di Korea, mengakibatkan populasi menyusut serta krisis generasi muda.
Pada awal tahun 2000-an dimulainya angka kelahiran di negeri Ginseng menurun drastis.
Sehingga tak heran, jika tahun-tahun ini kita melihat semakin sedikit pelajar di perguruan tinggi.
Baca Juga: Korea Alami Lonjakan Kasus Tertinggi Sepanjang Pandemi, Pemerintah Perketat Aturan Kerumunan
Karena tak memiliki cukup murid, maka banyak sekolah di Korea terpaksa tutup hingga tahun 2016.
Selain itu, dikutip prfmnews.id dari situs JoongAng Daily, pada 2021 tahun lalu Kementerian Pendidikan Korea Selatan total kekurangan siswa di perguruan tinggi pada 2021 adalah 40.586 mahasiswa. Sebanyak 75 persen berasal dari kampus luar ibu kota Seoul.
Kementrian meminta seluruh universitas melakukan restrukturisasi karena kesulitan mendapatkan mahasiswa baru.
Baca Juga: Ternyata Warga Korea Selatan Sering Parkir Motor Tanpa Lepas Kunci, WNI ini Ungkap Alasannya
"Krisis perguruan tinggi tidak terbatas pada akademisi, tetapi berdampak pada ekonomi lokal dan nasional. Masalah tersebut perlu ditangani dengan cepat dan menyeluruh," kata Kementrian.