LAGI ! Warga Ini Jadi Korban Modus Penipuan Lowongan Kerja Pabrik di Rancaekek, Kenali Ciri-cirinya

- 12 Februari 2021, 12:18 WIB
Ilustrasi modus penipuan
Ilustrasi modus penipuan /PRFM


PRFMNEWS - Edi Sutrisno, warga Kabupaten Bandung mengaku dirinya menjadi korban modus penipuan yang terjadi pada Selasa 9 Februari 2021 lalu. Modusnya adalah penipuan lowongan kerjaan dengan iming-iming membantu masuk ke perusahaan tesebut.

Saat itu, Edi berniat untuk membantu salah satu anggota keluarganya, untuk mendapatkan pekerjaan setelah lama menganggur. Berbekal informasi dari rekan sekantor, ia pun tergiur untuk ikut mendaftarkan keponakannya itu pada seseorang, yang mengaku dapat membantu masuk ke perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja.

Ia dihubungi oleh terduga pelaku, seorang wanita, untuk melakukan pertemuan dan membawa sejumlah biaya untuk administrasi.

Baca Juga: Kena Modus Uang Kembalian, Penjaga Warung Nasi Liwet jadi Korban Pencurian

"Sempet juga saya dihubungi (diduga) pelakunya gitu, untuk janjian ketemu rencananya mah. Cuma informasi dari temen katanya ya, ada ADM-nya istilahnya, kalau laki-laki 1 juta, kalau perempuan kemarin minta 800 ribu," ujar Edi saat On Air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Jumat 12 Februari 2021.

Keraguan Edi sudah muncul sejak awal, karena foto KTP yang dikirimkan dengan penampilan aslinya berbeda. Edi dan terduga pelaku bertemu keesokan harinya di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Tepat di sekitar gerbang sebuah pabrik tekstil.

"Saya niatnya pengen membantu, nolong anggota keluarga yang belum punya kerja, ya mungkin di situ kecurigaan saya kesampingkan dulu. Soalnya memang betul-betul fisiknya beda, dengan yang diposting temen saya, fotocopy KTP-nya," lanjut Edi.

Baca Juga: Jelang Liburan Nataru, Pemkab Garut Incar Pelaku Pungli dengan Modus Cuci Mobil di Kawasan Wisata

Edi sempat berbincang-bincang dengan terduga pelaku, mengharapkan keponakannya dapat segera diterima bekerja. Pada pertemuan itu Edi pun memberikan berkas-berkas yang diperlukan layaknya sedang melamar pekerjaan, dimasukkan ke dalam sebuah amplop besar.

Uang yang katanya biaya administrasi, baru saja diambilnya dari ATM. Disatukan dalam amplop bersama berkas-berkas tadi, lalu diserahkan.

"Kecurigaan saya nambah lagi tuh, si lamaran itu hanya di lipet, lipet, lipet gitu. Sebetulnya bisa aja dicegah dari kecurigaan itu, tapi karena saya punya hasrat saya ingin nolongin keponakan kerja itu lebih tinggi jadi saya kesampingkan itu," katanya.

Baca Juga: AWAS, Modus Penipuan Bermodus Guru SMP di Padalarang, 4 HP Dibawa Kabur Pelaku

"Udah dilipet-lipet gitu dia izin aja. Ini saya cepet-cepet nih mau buru-buru masuk kerja katanya. Karena udah jam 7 masuk kerjanya jam 7. Kalau dihipnotis sih gak ya, tapi karena terburu-burunya itu tadi jadi kita gak sempet berpikir ke arah curiga. Mungkin sudah dikondisikan sama dia juga supaya ga terlalu curiga dan ga banyak nanya gitu," tambahnya.

Edi menunggu kabar hingga sore hari. Sementara temannya mengaku sudah dihubungi terduga pelaku, untuk melakukan panggilan wawancara.

Edi baru menyadari bahwa informasi selanjutnya akan diterima oleh pelamar kerja. Keponakannya baru mengabarkan keesokkan harinya, Rabu 10 Februari setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga: Modus Penipuan Lelang Makin Marak, Bea Cukai Imbau Masyarakat Berhati-Hati

Keponakan Edi datang atas panggilan kerja yang diduga palsu tersebut, dan sampai di lokasi menunggu panggilan. Tak lama, satpam perusahaan tersebut menyampaikan bahwa perusahaan tidak membuka lowongan kerja untuk laki-laki.

Edi pun menjelaskan ciri-ciri dari terduga pelaku yang merupakan seorang wanita itu.

"Kalau secara fisik penampilannya cantik, warna kulit putih, tingginya sedang, pakai kerudung, ngobrol seperti biasa pake bahasa nyunda gitu, perawakannya berisi lah, penampilannya kayak orang yang mau masuk kerja gitu," terang Edi.

Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Berkedok Mitra Bisnis Aplikasi Online

Baca Juga: Waspada Modus Pencurian Handphone Berkedok Tawaran Kerja

Edi dan rekan sekantornya sempat melaporkan hal ini pada pihak kepolisian. Tindak lanjutnya dengan kembali mengumpulkan beberapa laporan lain dengan kasus, modus, dan ciri-ciri terduga pelaku yang memiliki kemiripan.

Ia mengaku mengalami kerugian sebesar Rp1 Juta. Namun Edi menduga jika berdasarkan pengalaman dan laporan rekan kerjanya, total kerungian bisa mencapai Rp7 Juta.

Ia berharap masyarakat dapat waspada dan berhati-hati dengan modus-modus penipuan dengan kedok lowongan pekerjaan.

"Memang dengan kondisi sekarang pandemi, berita ini ga terlalu boom masalah lowongan pekerjaan ini. Tapi jangan sampai ada korban lagi lah. Karena kemarin juga satpam di perusahaan itu juga bilang sering kejadian seperti ini," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x