Waspadai Modus Pemotor yang Pura-Pura Ditabrak

- 13 Mei 2020, 21:20 WIB
Ilustrasi Jambret Motor
Ilustrasi Jambret Motor /PRFM

BANDUNG,(PRFM) - Markus, warga Kota Bandung ini berbagi pengalaman saat dia hampir menjadi korban kejahatan jalanan.

Pada saat kejadian, dia mengendarai mobilnya di Jalan Cipedes ke arah Gegerkalong.

Markus mengungkapkan, saat itu jalanan sepi. Tiba-tiba ada motor yang menyalipnya. Namun, ketika motor itu sudah berada di depan, terlihat si pengendara menjalankan motornya dengan sangat pelan.

"Dia nyusul dari kanan tiba-tiba ke kiri, saya kaget. Dia seperti buru-buru tapi pelan, ongkoh nyusul tapi pelan, jadi kayak ngehalangin," kata Markus saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (13/5/2020).

Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Jadwalkan Swab Test di Sejumlah Lokasi Dalam Seminggu Ini

Markus membiarkan pengendara motor itu. Namun lama-lama seperti disengaja.

Ia curiga karena pengendara motor itu sesekali terlihat memantau dirinya dari kaca spion motor.

"Dia ngeliat ke kaca spion, makin lama makin pelan," kata dia.

Setelah itu, lanjut Markus, si pengendara motor tiba-tiba ngerem. Karena dia tidak fokus, akhirnya kendaraannya menyenggol motor tersebut.

"Dia (motornya) kesenggol, saya kesel kenapa dia berhenti tiba-tiba," kata dia.

Markus pun refleks menyampaikan permintaan maaf kepada pengendara motor itu. Namun, si pengendara meminta dia untuk bertanggungjawab.

"Karena jalanan sepi, saya bilang tunggu di jalan besar aja, tapi dia tiba-tiba memanggil pengendara motor lain, seolah-olah takut saya kabur," tambahnya.

Baca Juga: KPCDI Minta Iuran Kelas III BPJS Kesehatan Tidak Dinaikan

Setelah itu, dia dan pengendara motor tetap melajukan kendaraan sampai ke Jalan Gegerkalong. Di sana, pengendara motor itu memintanya untuk berhenti.

Namun karena kondisi lalu lintas padat, akhirnya tidak jadi berhenti. Pengendara motor itu kemudian meminta Markus untuk berhenti di minimarket.

"Dia arahkan saya ke minimarket, tapi disana saya tidak turun. Tiba-tiba ga berapa lama, ada tukang parkir yang ikut marah-marah kepada saya, katanya harus bertanggungjawab karena sudah nabrak. Saya heran kok dia tahu padahal kan belum sempat ada yang cerita, apa ini modus," kata dia.

Baca Juga: Ternyata, Kulit Ikan Aman untuk Dikonsumsi, Loh!

Pengemudi motor itu lanjut Markus, tetap ngotot bahwa dia harus mengganti kerusakan motornya.

Pemotor itu mengaku spakbornya rusak, padahal Markus tidak melihat ada kerusakan.

"Dia bilang spakbornya rusak, tapi saya lihat gapapa, seolah dia mendramatisir biar saya ganti," kata dia.

Karena Markus menduga kejadian tersebut adalah modus kejahatan, ia pun langsung mengunci pintu mobilnya.

Setelah itu ia meminta si pengemudi motor untuk menyelesaikan kasus tersebut di kantor polisi terdekat yaitu Polsek Sukasari.

Namun ketika diajak ke kantor polisi, si pengemudi motor tidak mau.

"Saya langsung kunci kendaraan, dia kelihatan kecewa. Saya bilang kalau mau diperpanjang hayu ke kantor polisi, tapi dia ga mau," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x