Kakek-kakek Lecehkan Perempuan Remaja SMP di Monju Gasibu, Ini Ciri-ciri dan Kronologisnya

14 November 2021, 14:13 WIB
Monumen Pahlawan Covid-19 yang berada di kompleks Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat /Pikiran Rakyat/Novianti Nurruliah/

PRFMNEWS - Salah seorang netizen PRFM melaporkan adanya aksi pelecehan seksual oleh kakek-kakek terhadap remaja SMP di Monumen Perjuangan (Monju) Rakyat Jawa Barat, Bandung, pada Minggu 14 November 2021 pagi.

Situasi di lokasi saat itu padahal sedang ramai masyarakat yang berolahraga pagi. Namun kakek-kakek yang tidak mengenal korban ternyata tetap bisa mencuri-curi kesempatan melakukan aksi asusila.

Kronologis lengkap pelecehan seksual ini diceritakan oleh Sopariah dan suaminya saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, berikut penuturannya.

Baca Juga: Usaha Saipul Jamil Lepas dari Stigma Predator Seksual: Saya Tidak Termasuk dalam Kategori Tersebut

1. Ciri-ciri pelaku
Pelaku adalah seorang pria lansia yang mengenakan baju pangsi berwarna hitam dan membawa suling. Pelaku sebelumnya terlihat seperti sedang mengamen dengan sulingnya.

Sementara korban adalah seorang remaja perempuan yang masih SMP, ia juga sedang berolahraga di Monju bersama temannya yang juga perempuan.

2. Kronologi awal kejadian
Sopariah dan suaminya saat itu sedang jogging di Monju Jabar, sebrang Lapangan Gasibu. Sopariah sempat membuat video instagram story suasana pagi di Monju, tapi tidak sengaja merekam kakek-kakek yang sedang mengajak ngobrol seorang remaja perempuan.

Kemudian pelaku itu duduk di sebelah korban, Sopariah dan suami mulai merasa ada yang janggal karena posisi mereka duduk sangat berdekatan, yakni kedua lututnya saling menempel.

Baca Juga: KPI Pastikan Penyelesaian Kasus Pelecehan Seksual dan Bullying akan Diselesaikan Lewat Jalur Hukum

Korban awalnya hanya senyum-senyum saja selayaknya menyapa orang baru tak dikenal, tapi kemudian mimik muka korban menjadi menegang.

3. Pelaku melakukan pelecehan seksual
Posisi Sopariah dan pelaku agak berjauhan, tapi masih bisa memantau mereka. Tiba-tiba tangan pelaku mulai meraba area sensitif korban, di saat ini lah muka korban terlihat tegang dan pucat.

Korban juga terlihat berusaha menutup bagian sensitifnya itu dengan menurunkan baju, tapi tidak bisa berbuat banyak dan terlihat bingung harus melakukan apa.

Melihat ada yang tidak beres, suami Sopariah pun langsung menghampiri dan menegor kakek-kakek itu.

Baca Juga: Tolak Pelaporan Balik dari Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di KPI, Polisi: Masalah Belum Selesai

4. Dalih pelaku dan kabur ketika ditegor
Ketika ditegor, kakek-kakek itu tidak mengaku dan hanya bilang sedang menjampe-jampe dan mengobati korban.

Namun dilihat dari ekspresi korban yang tegang dan pucat, nampaknya itu hanya dalih dari pelaku saja. Tak banyak bicara lagi, pelaku itu kemudian kabur setelah ditegor.

5. Korban tidak bisa berbuat apa-apa
Dari penuturan korban, ternyata korban tahu dirinya sedang dilecehkan, tapi ia merasa badannya kaku dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk mennghentikannya.

Baca Juga: Ini Kronologis Kecelakaan Pemotor yang Sebabkan Seorang Pejalan Kaki Tewas di Jalan Pasteur Kota Bandung

Setelah ditenangkan, korban pun akhirnya disarankan untuk pulang agar tidak bertemu lagi dengan pelaku.

Belajar dari pelecehan seksual ini, para anak-anak khususnya gadis diharapkan lebih berhati-hati lagi ketika ada orang tak dikenal dan mencoba menghampiri dengan modus mengamen atau sebagainya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler