Bikin Bingung Masyarakat, DPRD Kota Bandung Sebut Mini Lockdown Sama Dengan PSBM

- 3 Oktober 2020, 07:41 WIB
Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (30/3/2020).** PRFM
Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (30/3/2020).** PRFM /


PRFMNEWS - Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menilai, penggunaan istilah mini lockdown untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kota Bandung dirasa kurang tepat. Sebab istilah baru ini akan membuat masyarakat menjadi bingung.

Menurutnya mini lockdown ini sudah pernah dilakukan di Kota Bandung dengan menerapkan Pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) saat terdapat klaster SECAPA AD beberapa waktu lalu.

"Kalau berbicara lockdown masyarakat sedikit khawatir. Ini istilah harus hati-hati meskipun ini dari presiden. Daripada mini lockdown lebih baik pembatasan sosial berskala kecil atau mikro. Istilah itu akan lebih diterima masyarakat," katanya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 3 Oktober 2020.

Baca Juga: Istilah 'Mini Lockdown' Dinilai Bingungkan Masyarakat, Harusnya Seperti Apa?

Secara prinsip lanjut dia, Kota Bandung sendiri sudah siap melakukan mini lockdown ini. Hanya saja Tedy berpesan kepada aparat kewilayahan lebih memperketat lagi pengawasan terkait penyebaran Covid-19.

"Kita tidak perlu reaktif dengan keputusan pusat. Lakukan saja apa yang sudah dilakukan," tuturnya.

Baca Juga: Mini Lockdown Kemungkinan Diterapkan di Kota Bandung Pekan Depan

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Bandung bersama 9 lurah membahas rencana pemberlakuan mini lockdown di 9 kelurahan yang terdapat kasus positif aktif di level RW lebih dari 4 kasus di Balai Kota Bandung, Jumat 2 Oktober 2020.

Keputusan pemberlakuan mini lockdown akan disampaikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, pekan depan.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x