Network
PRFMNEWS - Pemerintah Kota Bandung akan segera menertiban dan menata para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Tegalega menjelang bulan Ramadhan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut, pihaknya bersama OPD sudah berkoordinasi dengan koordinator PKL Tegalega.
"Salah satunya penanganan PKL di Tegalega, Regol. Kita sudah dua kali ke sana didampingi beberapa OPD terkait untuk berkoordinasi dengan koordinator PKL-nya," kata Ema dalam keteranganya, Senin 13 Maret 2023.
Baca Juga: Jualan di Area Konservasi, 674 PKL di Kawasan Tegallega Bandung Segera Ditata dengan Pola Baru
Menurutnya, nantinya Pemkot Bandung akan menyesuaikan para PKL di Tegalega berdasarkan tipikalnya.
"Ada tiga tipikal PKL. Pertama, dari sisi jumlah. Lalu jenis lapak. Ketiga waktu mangkalnya," ujarnya.
Ia mendapat laporan bahwa jumlah PKL yang beraktivitas pagi di wilayah timur (Jalan Moh. Toha) sebanyak 207 lapak. Sedangkan, PKL di wilayah barat (Jalan Otto Iskandar Dinata) sebanyak 257 lapak.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Pemkot Bandung Tegaskan PKL Hanya Diperbolehkan Jualan di Zona Hijau
Pemkot Bandung pun akan menegaskan jumlah PKL di kawasan Tegalega tidak boleh bertambah dan harus berkurang.
"Pastikan PKL tidak boleh bertambah tapi harus berkurang. Hal yang harus diantisipasi, kalau mendengar penertiban biasanya malah bertambah para PKL ini," ucapnya.
Adapun PKL yang bangunannya permanen juga perlu ditertibkan. Para PKL yang berjualan pada hari Minggu pun tidak boleh ada di luar kawasan.
Baca Juga: Kata Ridwan Kamil, PKL di Masjid Raya Al Jabbar akan Ditempatkan di Pasar Bazar
"PKL yang jualan di hari Minggu ini ada 1.100 lebih. Saya sudah memerintahkan DSDABM segera tata trotoar di sekitar Tegallega. Plotting per cluster petugasnya juga," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang (Ciptabintar), Bambang Suhari memaparkan, dari 207 PKL di wilayah timur Tegallega, sebanyak 185 akan difasilitasi gerobak portabel dengan beberapa desain yang telah direncanakan.
"Sisanya akan kita buatkan di wilayah barat. Kita juga akan kelompokkan para PKL berdasarkan kategori jualan atau produknya," papar Bambang.***
