Karena Ada Pembatalan Pemberangkatan Jemaah Haji, Penjualan Sapi Kurban Mengalami Kenaikan

- 13 Juli 2020, 08:42 WIB
Salah seorang pedagang sapi kurban, Aang, saat memperlihatkan sapi kurban di kandang sapinya di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Senin (13/7/2020).*
Salah seorang pedagang sapi kurban, Aang, saat memperlihatkan sapi kurban di kandang sapinya di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Senin (13/7/2020).* /BUDI SATRIA/PRFM

PRFMNEWS - Imbas pandemi covid-19 banyak orang terdampak secara ekonomi. Namun demikian, Seorang pedagang sapi di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Aang, mengaku jika penjualan sapi untuk keperluan kurban di tahun ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Aang, penjualan sapi kurban tahun ini mengalami kenaikan 5 hingga 10 persen. Hal ini terjadi karena adanya pembatalan pemberangkatan jemaah haji asal Indonesia tahun ini.

"Di tahun sekarang di masa pandemi covid-19 ini jadi memang dari segi jumlah kita mengalami kenaikan 5 sampai 10 persen karena pembatalan ibadah haji tahun ini. Jadi kemungkinan masyarakat yang tidak melaksanakan ibadah haji itu kurban," kata Aang saat ditemui di kandang sapi miliknya, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari ini, Senin 13 Juli 2020, FTV Pagi : Abang Sayur Eneng Sayang

Tahun ini, Aang menyediakan sebanyak 1.100 ekor sapi. Meski iduladha kurang lebih dua pekan lagi, sapi yang terjual sudah mencapai lebih dari 900 ekor.

Sapi yang dijual Aang, banyak yang berasal dari wilayah Jawa Timur. Salah satu yang paling diminati pembeli adalah sapi dari Madura.

"Sekarang yang lagi naik tren itu adalah sapi Madura karena memang dari segi kualitas terutama tulangnya itu bagus," tegasnya.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari ini, Senin 13 Juli 2020, Mulai dari Suara Hati Istri Sampai Drakor

Untuk harga, Aang sebut, pihaknya membuka harga kiloan. Pihaknya mematok harga mulai dari Rp56 ribu hingga Rp65 ribu perkilogramnya.

"Jadi kalau dirata-ratakan itu mulai dari Rp16 juta sampai Rp70 juta," ungkapnya.

Karena di tengah pandemi covid-19, Aang pun menerapkan protokol kesehatan di tempat berjualannya. Setiap pengunjung diwajibkan menggunakan masker saat datang ke tempat jualannya. Selain itu, tempat cuci tangan pun disediakan.

Baca Juga: Pemerintah Akui Keliru Gunakan Istilah ‘New Normal’, Pengamat: Titik Penekanannya Beda

"Kalau ga bawa kita siapkan juga maskernya, pokoknya kita akan terapkan protokol kesehatan" tegasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x