Memperingati Hari Batik Nasional, Kota Bandung Pamerkan Batik Raksaksa yang Berukuran 450 Meter

- 3 Oktober 2022, 10:20 WIB
Batik raksasa yang dipamerkan di Kota Bandung pada hari Batik Nasional yang jatuh pada Minggu, 2 Oktober 2022 kemarin.
Batik raksasa yang dipamerkan di Kota Bandung pada hari Batik Nasional yang jatuh pada Minggu, 2 Oktober 2022 kemarin. /Diskominfo Kota Bandung.

PRFMNEWS - Memperingati hari batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2022 kemarin, Kota Bandung memamerkan batik yang ukurannya mencapai 450 meter.

Kain batik yang berukuran 450 meter itu dipamerkan di Kota Bandung, tepatnya di Hotel Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central, Jalan Diponegoro No. 27 Kota Bandung.

Terdapat dua batik yang dipamerkan dengan panjang 40 meter dan lebar 6 meter yang dibentangkan di Kota Bandung yang merupakan simbol peringatan Hari Batik Nasional dengan mengangkat tema Pesona Batik Bandung.

Baca Juga: Yuk Mengenal 11 Motif Batik yang Populer di Indonesia. Nomor 6 Dulu Hanya Dipakai Warga Keraton Saja

Pembuatan kain batik ini adalah kolaborasi antara Pemkot Bandung melalui Dekranasda Kota Bandung dengan Batik Komar, dan Hotel Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central.

Adapun untuk motif atau corak yang ada pada batik berukuran 450 meter itu adalah flora dan fauna, yakni burung cangkurileung dan bunga patrakomala sebagai ikon Kota Bandung.

Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana menyebut, pembentangan Pesona Batik Bandung ini merupakan momentum penting untuk menjadikan batik sebagai pakaian sehari-hari dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Kota Bandung.

“Harapan kami, kegiatan ini dapat mewujudkan kolaborasi produktif yang dapat menggerakan ekonomi kreatif Kota Bandung, dapat mensejahterakan warganya. Bisa juga menjadi media promosi Batik Bandung dengan motif khas bunga patrakomala dan burung cangkurileung,” kata Yunimar.

Baca Juga: 15 Pantun Unik untuk Hari Batik Nasional 2022, Cocok untuk Caption di Medsos

Yunimar menginformasikan, Dekranasda Kota Bandung telah merintis Galeri Patrakomala, yang berlokasi di Jalan Jakarta No. 34, serta beberapa galeri Dekranasda Kota Bandung di titik lain.

Seperti Salapak Mikroskop di Jalan Ir. H. Djuanda, Galeri Dekranasda di Mal Pelayanan Publik dan Gerai Pelayanan Publik Summarecon.

“Terbaru, kami juga membuat Galeri Dekranasda Metaverse sebagai bentuk adaptasi perkembangan teknologi,” ungkap Yunimar.

Di sisi lain pemilik batik Komar, Komaruddin Rudiya menjelaskan batik adalah simbol peradaban.

Baca Juga: KCIC Beri Bocoran Keunikan Desain Interior Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hadirkan Kearifan Lokal

Komaruddin mengatakan bahwa para leluhur melalui serangkaian proses mulai dari meditasi hingga pengendapan diri untuk menemukan nilai spiritual yang dituangkan ke dalam motif batik.

“Para leluhur ini mengumpulkan nilai spiritualitas yang ada di dalam dirinya dan dituangkan ke dalam motif batik,” ungkap Komar.

Adapun motif cangkurileung dan patrakomala dalam Pesona Batik Bandung menyimbolkan flora dan fauna yang ada di Kota Bandung dan jumlahnya tak terhingga.

Pemilik batik Komar itu mengatakan proses pembuatan Batik Bandung ini memakan waktu sekitar satu minggu dengan melibatkan 12 orang pekerja seni.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x