Mengingat Sejarah Singkat Lahirnya Kota Bandung, Tak Lepas dari Pembangunan Jalan Raya Pos 1808

- 25 September 2022, 17:05 WIB
HJKB ke-212, Ini Sejarah Singkat Lahirnya Kota Bandung
HJKB ke-212, Ini Sejarah Singkat Lahirnya Kota Bandung /Antara/M Agung Rajasa

PRFMNEWS – Sejarah singkat lahirnya Kota Bandung dibacakan Sekretaris Kota Bandung Ema Sumarna saat momen Hari Ulang Tahun (HUT) atau Hari Jadi ke-212 Kota Bandung (HJKB) 2022.

Sejarah singkat terbentuknya Kota Bandung ini diungkap Ema Sumarna di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, Minggu 25 September 2022.

Sejarah lahirnya Kota Bandung berawal sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, Bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekati lahan bakal ibukota baru.

Mula-mula Bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampung Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Baca Juga: KAI Luncurkan Kereta Baru Konsep ‘Hype Trip’, Kereta Api Taksaka Jjdi Pilot Project Mulai 23 September 2022

"Bupati memimpin sejumlah rakyatnya, termasuk penduduk Kampung Balubur Hilir, membuka hutan pada lahan bakal ibukota (daerah Cikapundung hilir)," ungkap Ema.

Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu dipimpin langsung oleh Bupati.

Dengan kata lain Bupati R.A. Wiranatakusumah II adalah pendiri Kota Bandung.

"Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri," katanya.

Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi dengan Bupati pertama Tumenggung Wiraangunangun.

Ia memerintah Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Bandung sekarang.

Baca Juga: Prabowo Perhitungkan Potensi Ridwan Kamil: Tokoh Luar Biasa

Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati ke-6 yakni R.A. Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki "Dalem Kaum", kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni kepada Pemerintah Hindia Belanda dengan Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).

Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Ema mengatakan Daendels membangun Jalan Raya Pos (Grote Postweg) dari Anyer di ujung Jawa Barat ke Panarukan di ujung Jawa Timur (± 1000 kilometer).

Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung, ia menambahkan khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya Pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808 dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada.

Di daerah Bandung sekarang, jalan raya itu adalah Jalan Jendral Sudirman – Jalan Asia Afrika - Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati.

Baca Juga: Timnas Indonesia Menangi FIFA Matchday Lawan Curacao di Bandung, Skor Akhir 3-2

Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari) mendekati Jalan Raya Pos.

Rupanya Daendels tidak mengetahui bahwa jauh sebelum surat itu keluar, Bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan.

Ia mengatakan, tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan terletak di tepi barat Sungai Cikapundung dan di tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat Kota Bandung sekarang).

Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai pusat pemerintahan karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Rumah di Sukaasih Kota Bandung, Kawasan Padat Pemukiman

Dari situlah cikal bakal Kota Bandung terbentuk, di mana Bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekati lahan bakal ibukota baru.

Mula-mula tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir.

Selanjutnya pindah lagi mendiami Kampung Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

“Bupati memimpin sejumlah rakyatnya termasuk penduduk Kampung Balubur Hilir, membuka hutan pada lahan bakal ibukota (daerah Cikapundung hilir),” tutur Ema.

Baca Juga: Warga Penuhi Syarat ini Bakal Dibantu Pasang Listrik Baru dari Pemerintah, Khusus 83 Ribu Rumah di Tahun 2023

"Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan besluit (surat kelulusan) tanggal 25 September 1810,” kata Ema.

“Hal ini berarti, selama belum ditemukan sumber lain yang menunjukan fakta lebih akurat mengenai berdirinya Kota Bandung maka tanggal 25 September 1810 dapat dipertanggungjawabkan validitasnya sebagai Hari Jadi Kota Bandung," imbuhnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x