Penyekatan dan Penutupan Jalan di Kota Bandung Bakal Segera Dievaluasi

- 13 Juli 2021, 09:11 WIB
Ilustrasi penutupan jalan di Kota Bandung/Alun-alun Bandung
Ilustrasi penutupan jalan di Kota Bandung/Alun-alun Bandung /PRFM

PRFMNEWS - Sejak 3 Juli 2021 lalu, Kota Bandung telah melakukan penyekatan dan buka tutup jalan dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Meski sudah ada penyekatan dan penutupan jalan, mobilitas masyarakat di Kota Bandung baru menurun kurang dari 10 persen.

Dengan kondisi ini, Wali Kota Bandung Oded M Danial menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kapolrestabes Bandung untuk melakukan evaluasi penyekatan dan penutupan jalan di Kota Bandung.

Baca Juga: Jaswita dan BUMD Jabar Lainnya Kucurkan Dana CSR Bantu Penanganan Covid-19

"Saya akan berdiskusi dengan Pak Kapolrestabes, untuk dikaji (penyekatan jalan). Karena dari awal yang namanya buka-tutup jalan, Kota Bandung sudah menjadi percontohan dan sangat efektif dari dulu," ucap Oded usai mengikuti Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat melalui video conference di Pendopo Kota Bandung, Senin 12 Juli 2021.

Masih tingginya mobilitas warga terlihat berdasarkan pantauan mobilitas warga dari Google Traffic, Facebook Mobility, dan Night Light NASA, per 10 Juli 2021.

Menurut Oded dengan adanya PPKM Darurat dan pentupan jalan diperluar hingga ringa 1, 2, dan 3 harusnya mobilitas masyarakat menurun drastis.

Baca Juga: Dukung Kemenkes Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

"Makanya begitu PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, kita perlebar, tapi hasilnya malah begini. Ini perlu jadi perhatian kita," lanjutnya.

Oded mengaku telah menginstruksikan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, yang juga Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung untuk mengevaluasi hal tersebut di tataran teknis.

"Nanti dievaluasi juga di tataran teknis dengan Polrestabes dalam hal ini dengan Kasatlantas dan Dishub di kita," katanya.

Sedangkan terkait BOR Kota Bandung yang dinilai cukup tinggi, Oded menyampaikan, Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, ada banyak rumah sakit yang bukan hanya milik Pemkot Bandung, tetapi swasta dan nasional yang menjadi rujukan Rumah Sakit penanganan Covid-19.

Baca Juga: 10 Kelurahan dengan Kuota Bansos PPKM Darurat Terbanyak dari Pemkot Bandung

"Karena itu, akhirnya yang datang ke (Rumah Sakit) Kota Bandung banyak yang dari luar Kota Bandung. Terlebih keseharian di Kota Bandung itu penduduknya 2,5 juta kalau malam hari, siang hari mencapai 4 juta (ditambah yang datang bekerja), ini juga berpengaruh," jelasnya.

Dari hasil Rapat Koordinasi tersebut, Oded pun akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyelesaikan kendala PPKM Darurat dan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Bandung.

"Saya sudah mengobrol bersama Pak Sekda, dari hasil resume evaluasi ini. Kita akan terus mencoba berkoordinasi dengan pihak-pihak lain, khususnya urusan oksigen," katanya.

Baca Juga: PT Geo Dipa Selesaikan Overhaul PLTP Unit 1 Lebih Cepat 2 Hari dari Jadwal yang Ditetapkan

"Tadi Pak Gubernur Jawa Barat mengatakan ada jaminan bahwa secara stok, Pemprov Jabar sudah mengupayakan memenuhi kebutuhan oksigen. Kalau ada kabupaten/kota yang membutuhkan tinggal koordinasi," ucapnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x