Network
PRFMNEWS – Pemerintah Kota Bandung bakal menggelar rapat terbatas guna membahas kebijakan rapid test antigen kepada wisatawan yang hendak berkunjung ke destinasi wisata di Kota Bandung.
Rencananya, Jumat 18 Desember 2020 besok, Satgas Covid-19 yang dipimpin Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna bakal melakukan kajian terhadap rapid test antigen dan memutuskan apakah Kota Bandung menerapkan pengetesan tersebut atau tidak.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara, pihaknya pun telah melakukan sejumlah pendataan pada rumah sakit dan laboratorium klinik di Kota Bandung yang menyelenggarakan rapid test antigen.
Baca Juga: Belum Pikirkan Pensiun, Made Wirawan Ikuti Jejak Idolanya
“Kalau memang kesiapan fasilitas kesehatan, seperti diketahui di Kota Bandung banyak rumah sakit dan laboratorium klinik yang mereka sudah memiliki alat rapid antigen swab itu. Kalau ada arahan, bahwa pemerintah dalam programnya harus menggunakan itu, tentu kita akan menyesuaikan,” jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis 17 Desember 2020.
Ia menambahkan, rumah sakit kelas A atau B serta sejumlah laboratorium klinik di Kota Bandung telah membuka pengetesan rapid test antigen.
Disinggung soal tarif, Ahyani menyebut tidak ada standar tarif yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga kewenangan penetapan tarif sepenuhnya diberikan pada penyedia jasa rapid test antigen.
Baca Juga: Istana Plaza Hadirkan Sejumlah Program Menarik Jelang Akhir Tahun: Cukup Selfie Bisa Hadiah
“Setahu saya belum semua rumah sakit (membuka pengetesan rapid antigen-red) tapi beberapa rumah sakit besar atau laboratorium klinik yang cukup besar sudah menyediakan. Kalau tarifnya karena itu bukan program pemerintah jadi tidak ada standar tarif yang ditetetapkan,” tutur Ahyani.
