Marak Kejahatan Berkedok Pinjol, DPRD Kota Bandung : Ini Akibat Resesi Ekonomi

10 April 2021, 11:45 WIB
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan dan Ketua Harian Satgas Anti Rentenir Kota Bandung, Saji Sonjaya saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel dalam tema bahasan "Pendampingan Hukum Korban Pinjol di Kota Bandung", Sabtu 10 April 2021. /PRFM

PRFMNEWS - Banyaknya modus kejahatan berkedok pinjaman online (pinjol) di Kota Bandung menjadi perhatian DPRD Kota Bandung.

Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengatakan, banyaknya modus kejahatan berkedok pinjaman online ini sebagai dampak dari resesi ekonomi.

Pasalnya menurut Tedy, sebagian masyarakat membutuhkan pemasukan di tengah pandemi Covid-19. Di samping itu kegiatan ekonomi serba terbatas dengan adanya pembatasan aktivitas dari pemerintah.

Baca Juga: Hati-Hati! Kini Pinjol Main Transfer Uang ke Rekening Kemudian Nagih dengan Bunga Tinggi

Baca Juga: KABAR BAIK ! Mulai 12 April Bikin SIM Bisa Lewat HP, Begini Caranya

"Kita melihat secara makro memang hari ini resesi. Kita melihat secara nyata banyak usaha yang tutup, banyak yang bangkrut. Kondisi ekonomi kita menurun drastis. Dampak dari itu setiap orang butuh pemasukan sehari-hari kondisi terdesak akhirnya ditempuh pinjaman," katanya saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel dalam Talk Show OPSI, sabtu 10 April 2021.

Baca Juga: Warga Bandung ini Heran Dirinya Tercatat Punya Hutang di Pinjol Padahal Tak Pernah Ajukan Peminjaman

Dengan adanya kondisi tersebut, DPRD Kota Bandung pun meminta kepada Satgas Anti Rentenir untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat agar bisa terbebas dari kejahatan pinjaman online.

Baca Juga: Satgas Anti Rentenir Kota Bandung Banyak Terima Laporan Warga yang Terlilit Hutang Pinjol

Sebab di era 4.0 saat ini kemudahan masyarakat mengakses informasi tanpa adanya pendampingan dapat memperburuk kondisi sosial.

"Di tahun 2020 kemarin ada peningkatan angka konsultasi. Kita prediksi di 2021 lebih banyak lagi. Pinjol jadi ekses masyarakat meski ada bantuan dari pemerintah," jelasnya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler