Polisi Telusuri Dugaan Sejumlah Klub Sepak Bola Terima Aliran Dana Kasus Robot Trading Viral Blast

- 3 April 2022, 16:30 WIB
Potret Manajer Madura United Zainal Hudha (kiri) yang membawa masuk Robot Trading Viral Blast menjadi sponsor di jersey Madura United (kanan)/Instagram @maduraunited.fc dan tangkapan layar youtube Madura United
Potret Manajer Madura United Zainal Hudha (kiri) yang membawa masuk Robot Trading Viral Blast menjadi sponsor di jersey Madura United (kanan)/Instagram @maduraunited.fc dan tangkapan layar youtube Madura United /

PRFMNEWS - Polri mengumumkan adanya dugaan aliran dana hasil investasi bodong pada sejumlah klub sepak bola yang merupakan peserta kompetisi Liga 1 Indonesia.

Polri pun masih melakukan penelusuran terhadap sejumlah klub sepak bola Indonesia yang diduga menerima aliran dana hasil kejahatan investasi bodong menggunakan robot trading Viral Blast.

Salah satu klub sepak bola yang diduga kuat menerima aliran dana besar dari hasil investasi bodong robot trading Viral Blast adalah Madura United.

Hal itu terlihat dari penempatan logo Viral Blast yang sempat terpasang di jersey Madura United dan kini terpaksa dicabut dari kostum kebesaran mereka.

Baca Juga: Preman Pensiun 6 Tak Tayang di Ramadhan 2022 Diganti SR, Bagaimana Tahun Depan? Begini Kata Sutradara

Tidak saja aliran dana, klub kebanggaan orang Madura tersebut ternyata juga dimanajeri petinggi Viral Blast, Zainal Hudha Purnama yang kini sudah ditetapkan Polri sebagai tersangka kasus investasi bodong tersebut.

Selain Madura United, Polri juga menduga masih ada beberapa klub sepak bola profesional lain yang menerima guyuran dana sebagai bentuk sponsor dari Viral Blast.

Sehingga Polri masih terus melakukan penelusuran dan pendalaman untuk membuktikan kebenaran dugaan tersebut.

Meski demikian, adanya kasus ini tentu saja mencoreng dunia sepak bola Indonesia yang sebenarnya tengah berupaya bangkit kembali setelah sempat vakum saat awal pandemi tahun lalu.

Baca Juga: Dua Bocah Laki-laki Ini Jadi Yatim Piatu Usai Orang Tuanya Dibunuh KKB di Papua

Di sisi lain, pengamat industri olahraga Rahmat Edi Irawan mengatakan, kasus Viral Blast ini seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi dunia sepak bola dan dunia olahraga lain di Indonesia.

Klub sepak bola atau industri olahraga tetap harus berhati-hati dalam menerima aliran uang yang mereka terima.

"Mereka tetap harus bijak dalam melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, atau menerima profil siapapun yang akan masuk pengelolaan klub atau cabang olahraga, untuk tidak menyulitkan mereka di masa depan," ujarnya, dikutip prfmnews.id dari Tribrata News pada Minggu, 3 April 2022.***

 

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Tribrata News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x