Ada Tulisan 'Indonesia 1958' di Spanduk Pendukung Red Star Belgrade Liga Eropa, Momen Apa?

18 Maret 2022, 22:10 WIB
Tulisan Indonesia 1958 di spanduk pendukung Red Star Belgrade. /Twitter @faktasepakbola

PRFMNEWS - Tulisan 'Indonesia 1958' terselip dalam bentangan spanduk Leg kedua 16 besar Liga Eropa.

Spanduk tersebut dibentangkan oleh pendukung Red Star Belgrade, sebuah klub dari negara Serbia yang ikut Liga Eropa.

Saat itu Red Star Belgrade bertanding melawan Glasgow Rangers yang berasal dari Skotlandia.

Selain bertuliskan nama-nama negara dan tahun, bentangan spanduk itu juga berisikan pesan yang penuh makna, tentang perdamaian.

Baca Juga: Air ini dapat Ringankan Kinerja Ginjal dan Atasi Asam Urat, Kata dr. Saddam Ismail

Dari tribun stadion, hamparan spanduk tersebut sangat jelas terlihat, para pendukung melakukan aksinya setelah laga pertandingan selesai.

Lalu muncul satu pertanyaan, apa makna dari tulisan "Indonesia 1958"?

Melihat dari kalimat yang tertulis, spanduk tersebut memang dibuat untuk pesan perdamaian.

Sedangkan negara-negara yang tertulis namanya adalah negara yang pernah menjadi korban Amerika Serikat.

Indonesia pada tahun 1958 adalah masa-masa revolusi kemerdekaan, saat banyak lahirnya pemberontakan dalam negeri.

Baca Juga: Janjikan Lempar Helm ke Tribun Mandalika, Aleix Espargaro: Jika Followers Instagram Tembus 1 Juta

Tahun 1958 di Indonesia adalah tahun dimana Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) memberontak.

Mereka bergerak dengan supplai senjata dari Amerika Serikat.

Amerika serikat menyuplai persenjataan sampai dengan pesawat pengebom untuk membantu para pemberontak.

Saat itu, negeri Paman Sam berdalih melakukannya untuk menjaga dari pengaruh komunisme.

Hingga pada tahun 1958, tepatnya 18 Mei, Agen CIA Allen Lawrence Pope ditangkap oleh TNI karena pesawat bantuan yang dikemudikan tertembak dan jatuh.

Baca Juga: Marcus Gideon-Kevin Sanjaya Beri Tanggapan Drama Pindah Lapangan di All England

Sejak itu Amerika Serikat memutuskan untuk tidak membantu para pemberontak dan ditukar dengan Allen Lawrence Pope.

"Yang ingin kami katakan, berikanlah kesempatan untuk sebuah perdamaian!," begitu pesan yang tertulis dalam spanduk utama.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler