PJJ Cenderung Sia-Sia Cegah Covid-19, Ahli Kesehatan Ini Dukung Mendikbud Buka Kembali Sekolah 2021

- 22 November 2020, 09:20 WIB
Seorang guru memberikan pelajaran kepada siswa saat simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (16/11/2020). Berdasarkan surat pernyataan orang tua dan persetujuan guru, Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan simulasi belajar tatap muka pertama sejak pandemi COVID-19, selama dua minggu di empat sekolah menengah pertama (SMP) di mana lokasi sekolah berada di zona hijau berdasarkan penilaian Gugus Tugas dengan jumlah siswa terbatas serta wajib mematuhi protok
Seorang guru memberikan pelajaran kepada siswa saat simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (16/11/2020). Berdasarkan surat pernyataan orang tua dan persetujuan guru, Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan simulasi belajar tatap muka pertama sejak pandemi COVID-19, selama dua minggu di empat sekolah menengah pertama (SMP) di mana lokasi sekolah berada di zona hijau berdasarkan penilaian Gugus Tugas dengan jumlah siswa terbatas serta wajib mematuhi protok /BAYU PRATAMA S/ANTARA FOTO

PRFMNEWS – Ahli Kesehatan Prodi Ilmu Kesehatan Unpad, dr. Deni Sunjaya mengaku setuju dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang mengizinkan sekolah untuk buka kembali dan menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Januari 2021.

Menurutnya di tengah pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dimana seharusnya anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya, justru kerap dimanfaatkan anak untuk bermain bersama kawannya di sekitar rumah. Itu membuat, transmisi penyebaran virus corona (Covid-19) masih berpotensi terjadi.

“Selama belajar dari rumah, anak-anak itu tidak bergerak sesuai dengan apa yang kita harapkan yaitu terhindar dari penyakit. Ternyata malah main di sekitar rumah dan sebagainya. Jadi seperti kesia-siaan,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 22 November 2020.

Baca Juga: Pique Jadi Tumbal Kekalahan Barca Atas Atletico Madrid

Ia menambahkan, sistem pembelajaran berbasis daring ini pun tidak berjalan dengan baik. Terlebih, ada di antara keluarga yang masih belum bisa memahami perannya dalam kegiatan pembelajaran daring tersebut.

“Online learning yang kita saat ini terapkan tidak berjalan baik untuk semua orang. Terutama untuk mereka yang keluarganya belum memahami peran keluarga dalam online learning. Artinya terjadi kemunduran dari sistem pendidikan kita saat ini dan di seluruh dunia sebetulnya,” kata Deni.

Karenanya, dengan dibukanya sekolah pada Januari 2021 nanti, ia berharap dapat memberikan pemahaman terkait Covid-19 terhadap anak lewat jalur formal.

Baca Juga: ART di Rancasari Kota Bandung Ditemukan Tewas Gantung Diri di Dalam Ruang Jemuran

“Saya pribadi menyetujui yang dilakukan oleh kementerian pendidikan ini mulai mengenalkan kita pada tata kehidupan baru dalam dunia pendidikan. Sehingga bisa jadi mengurangi kontak anak-anak tersebut dengan sumber infeksi yang bisa mereka dapatkan di rumah dan sekaligus bisa mendidik mereka bagaimana bisa mengatasi permasalahan pandemi ini melalui pendidikan formal,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x