Jokowi Sebut Unjuk Rasa Penolakan UU Cipta Kerja Terjadi Karena Banyak Disinformasi dan Hoaks

- 9 Oktober 2020, 18:09 WIB
Aksi dari serikat buruh menggelar long march di kawasan Jalan Raya Rancaekek.
Aksi dari serikat buruh menggelar long march di kawasan Jalan Raya Rancaekek. // Netizen Kang Andre

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jika aksi unjuk rasa yang banyak terjadi di banyak daerah di Indonesia terjadi karena dilatarbelakangi hoaks atau kabar bohong.

Demikian disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat 9 Oktober 2020.

Jokowi menyampaikan, banyak unjuk rasa penolakan undang-undang cipta kerja dilatarbelakangi oleh disinformasi terkait substansi undang-undang ini dan juga hoaks di media sosial.

Baca Juga: Jokowi: Perizinan Pendirian Pesantren Tidak Diatur dalam UU Omnibus Law, Masih Diaturan yang Lama

"Saya melihat ada unjuk rasa penolakan undang-undang Cipta Kerja yang pada dasarnya dilatarbelakangi oleh disinformasi mengenai substansi dari undang-undang ini dan hoaks di media sosial," sebutnya.

Dia mencontohkan jika banyak unjuk rasa dilakukan untuk menolak undang-undang ini karena adanya poin penghapusan upah minimum regional.

Menurut Jokowi, hal ini tidak benar. Pasalnya UMR akan tetap ada seperti sebelumnya.

"Hal ini tidak benar. karena faktanya upah minimun regional UMR, tetap ada," jelasnya.

Halaman:

Editor: Rifki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x