Soal Pajak Kendaraan 0%, Asosiasi Pedagang Mobil: Baru Wacana Saja Efek Negatifnya Sudah Terasa

- 3 Oktober 2020, 17:59 WIB
Sektor penjualan mobil bekas Mangga Dua, Jakarta.
Sektor penjualan mobil bekas Mangga Dua, Jakarta. /ANTARA/

PRFMNEWS – Asosiasi Pedagang Mobil Indonesia mengaku heran dengan kebijakan pemerintah yang mewacanakan bakal membebaskan pajak kendaraan mobil baru.

Ketua Asosiasi Pedagang Mobil Indonesia, Edy Junaedi menilai pada saat pandemi Covid-19 ini seluruh sektor terkena imbasnya. Ditambah lagi, daya beli masyarakat menurun akibatnya pemasukan berkurang.

“Sebetulnya dengan adanya pandemi ini semua sektor ekonomi mengalami drop. Daya beli masyarakat dan aktivitas menurun. Imbas ini sangat terasa di bisnis baru atau second,” ungkapnya saat Talkshow di Radio PRFM 107,5 dengan tema Pajak Kendaraan 0% Buat Siapa, Sabtu (3/10/2020).

Baca Juga: Presiden Persik Kediri Positif Corona, Ini Daftar Kasus Covid-19 di Lingkungan Liga 1

Menurutnya, ketika pemerintah menggulirkan wacana pajak 0% bagi kendaraan saja efek negatifnya sudah terasa. Pasalnya, konsumen memilih menunggu keputusan selanjutnya dari pemerintah ketimbang membeli mobil second.

“Apalagi ada wacana yang sekarang bergulir bahwa pajak kendaraan akan di 0% demi menggenjot tingkat pembelian. Ini baru wacana saja tapi efek negatifnya sudah terasa. Karena semua konsumen ini menjadi menunggu,” ujarnya.

Wacana ini pun diakuinya sebagai pukulan telak bagi pengusaha di sektor perdagangan mobil second. Dan membuat penjualan mobil second drop hingga 90%.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law, 2 Juta Buruh Akan Mogok Nasional pada 6 Sampai 8 Oktober 2020

“Ketika ada PSBB transisi mulai ada pelonggaran di kehidupan kita menuju ke normal kembali itu mulai ada tingkatan kita kenaikan. Tapi ada wacana ini (pajak 0%-red) ya kita kembali seperti Maret kemarin. Itu pukulan besar bagi sektor kita kendaraan second,” kata Edy.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x