"Hanya 10 menit waktu yang kami miliki untuk berfoto di puncak, karena ancaman cuaca buruk yang akan segera terjadi. Kendala cuaca juga yang memaksa kami menunda attack summit pada tanggal 4 menjadi 5 Februari," lanjutnya.
Dia pun bergegas turun karena ada ancaman hujan es dan itu terjadi setelah 30 menit turun dari puncak Aconcagua.
Baca Juga: Usia Belia Bukan Halangan Bagi Khansa Syahla Aliyah Taklukkan Puncak Dunia
"Sekitar 30 menit setelah turun dari puncak, cuaca cerah berubah menjadi mendung gelap. Hujan es turun tanpa henti selama 4 jam saat kami melewati jalur terjal berbatu dan berpasir. Dengan jarak pandang hanya 10 meter untuk kembali ke camp 3 Colera di ketinggian 6.000 mdpl. Jari-jari kami juga hampir mati rasa akibat udara dingin yang menusuk tulang.
Hanya dzikir dan semangat untuk pulang dengan selamat membuat kami mampu berjalan tanpa henti selama 4 jam," pungkasnya.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan kepada dirinya untuk menaklukan puncak Aconcagua di Argentina ini.***