Melihat kejadian serupa sebelumnya, ia memperkirakan semburan air bercampur gas tersebut tidak akan berlangsung lama yakni sekira satu hingga dua bulan ke depan saja.
Hal itu disebutnya sangat memungkinkan berdasarkan kondisi geologi lokasi munculnya semburan yang berada pada Kipas Aluvium dan tersusun atas lempung, lanau, batu pasir, kerikil, dan kerakal.
"Batuan tersebut terbentuk oleh aktivitas sungai yang berasosiasi dengan rawa-rawa," ujarnya.***