Network
PRFMNEWS - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan sopir angkot yang bandel tetap ngetem menunggu penumpang tak sesuai pola antrean barisan jadi salah satu pemicu kemacetan lalu lintas.
Dishub DKI Jakarta mengimbau sopir angkot agar mematuhi pola antrean saat ngetem menunggu penumpang dan tidak membuat barisan seenaknya dengan menggunakan dua lajur jalan sehingga menyebabkan macet.
"Sebenarnya untuk angkutan umum sekarang itu sudah dibuat pola antrean. Tapi memang ada beberapa yang memaksa untuk berhenti paralel di dua sisi. Ini yang menyebabkan kemudian terjadi perlambatan," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, dikutip dari ANTARA.
Selain berpesan agar sopir angkot wajib berhenti untuk naik dan turunkan penumpang di titik yang sudah ditentukan, Syafrin mengimbau agar mereka lebih sabar dan tak menyerobot antrean saat berhenti di sisi paling kiri jalan.
"Bahkan kita bisa lihat, bisa tiga lajur yang digunakan. Nah ini yang kita imbau, silakan gunakan (sisi kiri), tapi jangan terlalu buru-buru untuk saling menyalip di simpang itu," ungkapnya.
Tak hanya angkot ngetem, Syafrin menyebut bahwa sejumlah pintu keluar tol juga dapat menimbulkan kemacetan di ruas tol dalam kota, seperti pintu keluar tol di kawasan Semanggi dan Slipi.
Baca Juga: Link dan Cara Daftarkan Kartu E-Money untuk Dapat Tarif Khusus Rp 2.000 Bus TMP Bandung
"Tentu kami bersama dengan kepolisian mengatur secara manual agar pergerakan di kawasan Semanggi itu lebih smooth (halus) pergerakannya. Jadi karena kan di sana ada pergerakan menerus ke arah Slipi, kemudian setelah itu ada yang mau belok kanan itu ada dua sisi, yang pertama di sisi Semanggi itu otomatis agak jauh, kemudian yang satu lagi di bundaran," jelasnya.
