Update Penambahan Gerbong KRL, Impor Bekas dari Jepang atau Kejar Produksi Sendiri? Ini Kata Erick Thohir

- 25 Mei 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi Kereta Rel Listrik (KRL)
Ilustrasi Kereta Rel Listrik (KRL) /Freepik/@freepik

PRFMNEWS - Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan update terkait penambahan rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, antara impor gerbong bekas dari Jepang atau mempercepat produksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA).

Erick Thohir mengatakan pihaknya mendukung penambahan pengadaan gerbong KRL dengan cara mempercepat produksi sendiri melalui PT INKA.

Untuk mendukung percepatan proses pengadaan gerbong KRL, Erick Thohir menyatakan Kementerian BUMN siap menyuntikkan dana ke PT INKA.

Baca Juga: Pembangunan Pasar Sehat Banjaran Sesuai RPJMD dan Didukung Kajian Sosial Ekonomi

“Kalau ingin ada percepatan pengadaan daripada gerbong yang diproduksi INKA, kita sendiri akan mengusulkan tambahan suntikan modal di tahun 2024. Toh, BUMN sendiri kan devidennya Rp80 triliun, jadi tidak ada salah ketika kita mengambil sebagian kembali yg selama ini targetnya Rp40 triliun,” kata Erick Thohir, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Namun Erick Thohir tak menampik peluang impor rangkaian KRL bekas dari Jepang masih bisa saja terjadi. Namun ada dua hal yang menurutnya masih sangat perlu diperhatikan jika memilih opsi tersebut.

Pertama, ujarnya, terkait sejauh mana kapasitas produksi INKA jika disesuaikan dengan peningkatan penggunaan kereta api di Indonesia.

Kedua, mengenai update jumlah data pengguna kereta api terutama KRL. Ia bahkan telah meminta PT KAI untuk memberikan data terkini jumlah penumpang pasca meredanya Covid-19.

Baca Juga: 10 Hotel Terbaik di Dunia 2023 Versi TripAdvisor, Indonesia Nomor Berapa?

“Kalau kita bicara data Covid-19, itu KAI kan masih menggunakan data konservatif dan KAI tidak berhenti beroperasi loh saat Covid. Coba kalo kita kebayang ya itu pure private sector berhenti enggak tuh kereta? Berhenti. Cuma, kalau BUMN kan enggak boleh berhenti namanya juga melayani. Nah, tentu dua data ini yang saya sedang tunggu,” ucapnya.

Terkait kapasitas produk INKA dan sinkronisasi data penumpang kereta tersebut, Erick mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perhubungan.

“Untuk sinkronisasi data memang berapa kapasitas INKA bisa memproduksi, kapasitas kereta api memprediksi. Nah itu harus ada titik ketemunya jangan semua solusi itu hanya dilihat satu titik,” tuturnya.

Baca Juga: Serahkan SK Perpanjangan Pj Bupati Bekasi, Ridwan Kamil: Jangan Kompromi Pada Hal Melanggar Aturan

Sementara itu Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, kepastian impor KRL bekas asal Jepang tinggal menunggu keputusan dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan.

Kartika berharap keputusan terkait penambahan pengadaan rangkaian KRL ini bisa terlaksana sesegera mungkin pada tahun ini.

“Saya perlu satu kali rapat lagi dengan Menko Maritim dan Investasi,” ujarnya.

Sedangkan Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pihaknya menyetujui impor darurat KRL sebab ada unsur kedaruratan dan berprinsip pada keselamatan pengguna KRL.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x