Mengenal Manfaat 3 Infrastruktur di Bandung Senilai Rp978 Miliar yang Baru Saja Diresmikan Jokowi

- 7 Maret 2023, 22:15 WIB
Kolam Retensi Andir di Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu 5 Maret 2023.
Kolam Retensi Andir di Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu 5 Maret 2023. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan tiga infrastruktur pengendali banjir di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 5 Maret 2023.

Tiga infrastruktur yang diresmikan Presiden Jokowi di Kabupaten Bandung ini adalah Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Cieunteung, dan Floodway (sodetan) Cisangkuy.

Dalam peresmian ini, Presiden Jokowi melaporkan biaya pembangunan Floodway Cisangkuy sebesar Rp632 miliar, Kolam Retensi Cieunteung Rp204 miliar, dan Kolam Retensi Andir Rp142 miliar.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Empat Infrastruktur Pengendali Banjir dan Pengurai Macet di Jabar

Lalu, seberapa besar manfaat dari masing-masing infrastruktur pengendali banjir tersebut yang telah dibangun dengan menelan dana total sekira Rp978 miliar?

Pertama, Kolam Retensi Andir yang berada dalam wilayah operasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum berlokasi di Kecamatan Dayeuhkolot.

Kolam retensi Andir berfungsi sejak pertengahan Desember 2021. Kolam seluas 4,85 hektare ini didukung lima polder.

Baca Juga: Bupati Bandung Sebut Adanya Kolam Retensi Bisa Hentikan Banjir di Baleendah Secara Drastis

Kelima polder, yakni Polder Cipalasari-1 dengan area tangkapan 29,79 hektare dan volume tampungan 1.125 meter kubik.

Polder Cipalasari-2 (area tangkapan 11,79 hektare dan volume 1.125 meter kubik). Polder Cijambe Barat 78,20 hektare dan volume 1.125 meter kubik).

Polder Cijambe Timur (58,60 hektare dan volume 1.125 meter kubik). Terakhir Polder Cisangkuy (area tangkapan 7,85 hektare dan volume 450 meter kubik).

Baca Juga: Menteri PUPR Sebut 81 Persen Masalah Banjir di Bandung Selesai Berkat Sederet Infrastruktur ini

Kolam Retensi Andir dan lima polder tersebut merupakan proyek infrastruktur pengendali banjir di hulu Citarum yang terintegrasi dengan proyek penanganan banjir Bandung selatan lainnya.

Adapun infrastruktur yang telah dibangun diantaranya yaitu Kolam Retensi Cieunteung, Floodway Cisangkuy, polder-polder, dan juga Terowongan Nanjung serta upaya normalisasi sungai-sungai di wilayah hulu Citarum.

Manfaat dari beroperasinya Kolam Retensi Andir sudah dirasakan langsung oleh warga Kampung Cigoso RW 07 dan RW 13 di Kelurahan Andir, Baleendah.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Resmikan Rupom Cironggeng Sebagai Upaya Penanganan Banjir

Jika banjir yang biasanya menggenang setinggi 2,5 meter dan bisa berlangsung selama satu minggu, sekarang menjadi hanya sekitar 50 cm dan waktu surut lebih cepat menjadi 6-8 jam.

Kedua, Kolam Retensi Cieunteung di Kecamatan Baleendah. Selain memiliki fungsi yang sama dengan Kolam Retensi Andir, infrastruktur ini juga bisa digunakan warga untuk wisata atau berolahraga.

Warga sekitar bisa memanfaatkan trek jogging sepanjang 1.357 meter yang mengelilingi kolam retensi tersebut untuk berlari, senam bahkan memancing ikan.

Baca Juga: Banjir di Flyover Cimindi Hari ini, Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Paksa Terobos Genangan Air

Kolam Retensi Cieunteung memiliki luas genangan mencapai 4,75 hektare yang dapat menampung 190.000 meter kubik air buangan Sungai Citarum.

Tujuan pembangunan kolam retensi yang selesai pada 2018 lalu ini untuk mengurangi waktu genangan air pada area 39 hektare, 1.250 rumah, mereduksi banjir seluas 91 hektare, dan memiliki potensi sebagai area wisata.

Sementara itu Sodetan Cisangkuy berlokasi di Kecamatan Katapang–Pameungpeuk yang memanjang di Sungai Ciranjeng dari aliran Sungai Cisangkuy yang dialirkan ke Sungai Citarum.

Sodetan Cisangkuy dapat mengalirkan debit banjir sebesar 215 meter kubik/detik yang semula bermuara ke Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk.

Sehingga mengurangi lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya.

Berdasarkan data BBWS Citarum Kementerian PUPR, Floodway Cisangkuy merupakan satu sistem dengan normalisasi upstream Citarum, Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung, dan peningkatan kapasitas Sungai Citarum.

Keberadaan Floodway Cisangkuy ini akan mengurangi luas genangan seluas 700 hektare. Sehingga total luasan genangan banjir semula 3.461 hektare berkurang menjadi 2.761 hektare.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah