Kenapa Setiap Tahun Baru Imlek Selalu Turun Hujan? Ini Penjelasan BMKG

- 21 Januari 2023, 10:20 WIB
Ilustrasi Imlek. Kenapa saat Imlek selalu hujan? Begini penjelasan BMKG
Ilustrasi Imlek. Kenapa saat Imlek selalu hujan? Begini penjelasan BMKG /Unsplash/Elvir K

PRFMNEWS - Pergantian tahun baru China atau perayaan Imlek selalu ditandai dengan cuaca mendung dan hujan berkepanjangan.

Orang Tionghoa percaya bahwa hujan selama Tahun Baru Imlek membawa berkah dan kekayaan dan dianggap sebagai jawaban doa tahun baru.

Lalu pertanyaannya adalah mengapa Imlek selalu hujan? Bagaimana penjelasannya?

Baca Juga: Daftar Mall di Kota Bandung yang Gelar Pertunjukan Barongsai saat Imlek 2023

Seperti diketahui kebanyakan orang keturunan Tionghoa percaya bahwa jika hujan turun saat Imlek adalah merupakan simbol keberkahan atau rezeki untuk dunia.

Bagi mereka yang percaya, dengan turunnya hujan ini, menandakan bahwa di tahun yang baru nanti akan ada rezeki yang berlimpah ruah serta berkah untuk semua orang.

Namun jika kita telisik menurut penjelasan BMKG, agak sedikit berbeda.

Baca Juga: Jelang Imlek Ikan Dewa atau Ikan Kancra Java Salmon Banyak Diburu

BMKG menjelaskan, sebenarnya terdapat penjelasan ilmiah mengenai hal tersebut mengapa Imlek selalu hujan.

Secara ideal, periode bulan Desember, Januari dan Februari merupakan puncak untuk musim hujan untuk sebagian besar wilayah Indonesia.

Wilayah yang dimaksud di sini adalah Pulau Jawa hingga ke bagian timur di Nusa Tenggara.

Baca Juga: Libur Imlek 2023, KAI Bandung Sebar 1.674 Tiket Promo dan Operasikan Kereta Api Tambahan

Kondisi hujan saat Imlek kemudian cukup mudah dijelaskan secara ilmiah, karena secara alami perayaan Imlek jatuh pada musim penghujan.

Selain itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat saat Imlek, pada 22 Januari 2023.

"Khusus untuk periode Imlek yang jatuh pada tanggal 22 Januari 2023, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat tidak merata perlu diwaspadai di sebagian wilayah," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.

Baca Juga: Ikan Bandeng dan Imlek, Harapan Mendapat Keuntungan di Tahun Baru

Menurutnya, potensi ini berdasarkan analisis dinamika atmosfer BMKG yang termonitor. Di mana dinamika atmosfer dapat memicu potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia.

Mengingat saat ini monsun Asia masih cukup aktif di wilayah Asia. Sementara itu potensi seruakan dingin dan aliran intas ekuator tidak terlalu aktif saat ini, tapi masih dapat meningkat dalam sepekan ke depan.

Hal ini dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

"Selain itu, gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin saat ini cukup aktif di wilayah timur Indonesia dan turut memicu potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan," jelas  Guswanto.

Sedangkan untuk orang Tionghoa, hujan di momen Imlek juga merupakan berkah dari langit karena Dewi Kwan Im yang menyirami bunga Mei Hwa.

Mereka percaya Mei Hwa adalah bunga yang ditanam oleh Dewi Kwan Im sebelum Tahun Baru Imlek.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah