Namun sayangnya, hasil autopsi tersebut tak kunjung diterimanya hingga berbulan-bulan sejak kejadian itu.
"Tapi petugas yang janji memberikan hasil autopsi, sampai beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan hasil autopsi tidak ada kabarnya," paparnya.
Dugaan keluarga perihal yang terjadi dengan Bayu ialah utang piutang, namun Sri Rejeki katakan bahwa sekitar satu minggu sebelum kabar anaknya tewas, utang tersebut sudah dilunasi semua.
Mandeknya kasus kematian anaknya, Sri Rejeki yang sudah mendapatkan nomor petinggi TNI ini meminta keadilan untuknya.
Baca Juga: Anak dan Bapak Bekerjasama Demi Loloskan Persikab Bandung ke Liga 1
Sri meminta kasus ini segera diusut tuntas hingga ke meja hijau dan para pelaku diberikan hukuman seberat-beratnya.
"Para pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kalau bisa ya dipecat, karena sudah merusak tatanan TNI dan membahayakan masyarakat sipil karena orang seperti ini kejam ya," tutur Sri Rejeki.***