Dia memiliki asumsi jika semua permasalahan antara Terawan dan IDI bermula dengan penemuan metode cuci otak atau Brain Wash dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA).
Penemuan ini memang menjadi hal yang pro dan kontra juga, banyak dari praktisi, ahli hingga masyarakat yang setuju dan menolak penemuan itu.
Baca Juga: Mantan Menkes Terawan Dipecat Permanen dari IDI, Satu Alasannya karena Vaksin Nusantara
Mereka yang menolak dan berseberangan dengan penemuan Terawan ini adanya anggapan biaya yang mahal dan tidak memiliki manfaat.
Konsultasi yang sulit dianggap menjadi beban para pasien yang sudah menjalani terapi cuci otak tersebut.
"Catatan Penting buat Dr. Terawan. MKEK-IDI sibuk panggil ahli saraf dari Unair. Alhasil Dr. Terawan dipecat," tulis Zeng Wei Jian.
Baca Juga: Disuntik Booster Gunakan Vaksin Nusantara, Prabowo Bilang Begini ke dr. Terawan.
"Alasan tambahan muncul, Dr.Terawan diundang 6 kali tapi 4 kali datang. Metode Brainwash ngga pake EBM, Iklan besar-besaran dan sebagainya. Dr. Terawan dinyatakan melakukan serious ethical misconduct," tambah Zeng.
Tuduhan kepada mantan Kepala RSPAD Gator Subroto ini, menurut Zeng dapat selessi saat Terawan bertemu Dr. Daeng Faqih, salah seorang pengurus besar IDI.
Terlebih pertemuan tersebut diselanggarakan di kantor PB IDI.