Karena Hal Ini Pengguna Tokopedia Wajib Mengganti Password Akun Mereka

- 4 Mei 2020, 19:24 WIB
Laman Tokopedia saat diakses pada Minggu (3/5/2020)
Laman Tokopedia saat diakses pada Minggu (3/5/2020) //Dok PRFM.

BANDUNG,(PRFM) - Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center, Pratama Persadha mengatakan, kejadian yang dialami Tokopedia harus menjadi perhatian bagi pengguna.

Seperti diketahui, sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia dikabarkan bocor dan diperjualbelikan di sebuah situs Dark Web.

Adapun data yang tersebar adalah nama pengguna, e-mail, dan hash password yang tersimpan dalam sebuah database PostfreSQL.

Menurutnya, pengguna harus mulai meningkatkan kesadaran mengenai keamanan data pribadi di Tokopedia, dengan cara mengganti password atau kata sandi.

"Ketika semua layanan tidak bisa melakukan apa-apa harus mulai dari diri kita sendiri, kita harus mengganti kata sandi, ini penting," kata Pratama saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (4/5/2020).

Baca Juga: Belajar dari Kasus Tokopedia, E-Commerce Harus Tingkatkan Sistem Keamanan Digital

Hal itu dia peringatkan untuk mengantisipasi password 91 juta pengguna Tokopedia berhasil dibuka peretas.

"Ketika password 91 juta data akun berhasil dibuka, password kita ikut terbuka. Ketika orang (peretas) jahat, dia bisa lihat ada alamat e-mail, nama lengkap, tanggal lahir, password, itu bisa digunakan untuk take over akun kita," kata dia.

Sedangkan dalam layanan e-commerce, kadang-kadang pengguna mempunyai akun yang didalamnya ada uangnya. Misal, disambungkan dengan dompet digital.

"Kadang-kadang kita punya akun yang ada uangnya, misal dikonekan dengan dompet digital sehingga kita bisa melakukan pembayaran langsung dari platform e-commerce. Jadi harus waspada, ganti lah pasword kita," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Minta Masyarakat Batalkan Niat untuk Mudik di Tengah Covid-19

Yang lebih bahaya, sebagian besar warganet memiliki password yang sama di beberapa platform e-commerce, bahkan password tersebut juga digunakan di akun media sosial.

"Ini bahaya, karena password kita yang tercuri bisa digunakan masuk ke dalam akun kita yang lain. Bisa masuk ke instagram, Bukalapak, Shopee, kemana saja, ke email kita," kata dia.

Oleh karena itu, dengan mengganti password ia mengatakan standarnya sudah cukup aman.

"Kalau standar ini cukup aman, kita buat password baru, kita mengakses Two Factor Authentication (TFA), yang artinya setiap login butuh data tambahan, yaitu kode OTP (one-time password) yang harus dimasukan ketika mau login," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x