Network
BANDUNG,(PRFM) - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan telah merestui pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Jabodetabek. Dengan adanya PSBB, maka sebagian besar aktivitas warga menjadi lebih dibatasi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menegaskan setelah ada PSBB, sejauh ini operasional tol masih tetap beroperasi normal. Penutupan hanya bisa dilakukan jika sudah ada perintah dari pemerintah pusat melalui menteri pekerjaan umum (PU), menteri perhubungan, dan juga dari pemerintah daerah.
Baca Juga: KABAR BAIK : Dua Pemain Juventus Daniele Rugani dan Blaise Matuidi Sembuh dari COVID-19
"Kita belum mendapat perintah penutupan jalan tol baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat baik Pak Menteri PU ataupun Menteri perhubungan," tegas Danang saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis (16/4/2020).
Dengan adanya PSBB, semua pihak wajib menerapkan physical distancing. Maka dari itu, Danang memastikan jika setiap petugas tol akan memantau penerapan physical distancing di dalam tol, terutama di rest area.
"Sejauh ini fokus kami physical distancing di rest area atau tempat istirahat atau tempat pelayanan, sehingga di dalamnya kita ingin menerapkan beberapa aturan dan bapak menteri PUPR sudah menerbitkan aturan penggunaan tempat istirahat ini selama pandemi COVID-19," ucapnya.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB di Bodebek, Masih Banyak Warga Tak Gunakan Masker
Karena masih beroperasinya jalan tol, Danang memastikan jika semua pegawai jalan tol mendapatkan perhatian agar bisa memenuhi standar protokol kesehatan di tengah pandemi corona.
Selain tetap mengoperasikan jalan tol, beberapa proyek pembangunan konstruksi jalan tol di Jawa Barat pun tetap akan dikerjakan. Salah satu proyek tersebut adalah poryek pembangunan tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan.
