3 Kelompok ini Rentan Alami Gejala Berat Omicron dan Butuh Perawatan Ekstra

- 4 Februari 2022, 08:15 WIB
Ilustrasi Omicron.
Ilustrasi Omicron. /prfmnews/

Ia menambahkan, saat ini kasus Covid-19 semakin meningkat dan okupansi tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga meningkat.

Hal itu, menurutnya, dipicu, masyarakat semakin banyak yang beraktivitas di luar rumah untuk bekerja, diberlakukannya pendidikan tatap muka, pertemuan keluarga, rekreasi, dan lain-lain.

“Protokol kesehatan juga mulai terlihat kendur. Penggunaan masker di tempat umum terlihat tidak sebaik sebelumnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Ini Sanksi yang Dijatuhkan Pemkot Bandung pada Mall Festival Citylink Buntut Kerumunan Acara Barongsai

"Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian,” imbau Erlina.

“Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangannya masing-masing. Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi," pungkasnya.

Ia juga menyadari bahwa masyarakat sudah banyak yang terlena dan abai dengan protokol kesehatan karena menganggap Omicron tidak berbahaya.

Baca Juga: Dadang Supriatna Optimis Pertahankan Raihan Opini WTP untuk Kabupaten Bandung

Selain disiplin terapkan protocol kesehatan, Erlina menyarankan agar masyarakat makin meningkatkan daya tahan tubuh, seperti makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, konsumsi suplemen imunomodulator dan vitamin.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Antara Kupang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah