Kemudian pada 8 November 2017 terjadi gempa paling kuat yakni 4,9 M. Gempa ini menimbulkan kerusakan ringan.
Baca Juga: Indonesia Rawan Gempa, Simak 8 Cara Melindungi Diri, Salah Satunya Jika Sedang Berada di Pegunungan
Gempa Swarm adalah serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal.
"Gempa dekat gunung api dapat mempengaruhi dan memicu aktivitas vukanisme JIKA saat gempa terjadi, gunungnya sedang aktif...magma cair berlimpah dan banyak gas," jelas Daryono.
Daryono pun mengimbau masyarakat Bali untuk tidak menempati sementara bangunan yang sudah rusak retak akibat gempa karena dikhawatirkan roboh ketika ada gempa susulan.
"Mohon rumah yg sudah rusak retak rekah tidak ditempati dulu karena kondisinya sudah lemah bisa rubuh jika ada gempa susulan," ungkapnya.
"Waspadai perbukitan dampak gempa bisa labil, mudah longsor baik jika terjadi gempa susulan atau hujan deras," pungkasnya.***