Network
PRFMNEWS - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan jika kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali masih berlangsung hingga pekan depan.
Airlangga menyebutkan jika masa perpanjangan masa PPKM di luar Jawa-Bali yang di mulai sejak 7 September 2021 lalu akan berlangsung hingga 20 September mendatang.
"Evaluasi PPKM di luar Jawa-Bali diberlakukan masih dalam dua pekan. Artinya PPKM di luar Jawa-Bali adalah perpanjangannya tanggal 7 sampai 20 September 2021," katanya dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin 13 September 2021.
Baca Juga: Terbaru! di Jabar Kini Ada 2 Daerah Masuk PPKM Level 4
Baca Juga: Luhut Sebut Penurunan Level PPKM Menyebabkan Banyak Euforia Tanpa Patuhi Protokol Kesehatan
Meskipun PPKM luar Jawa-Bali masih berlangsung hingga pekan depan, lanjut Airlangga, pemerintah tetap melakukan evaluasi pada setiap minggunya.
Hasil evaluasi tersebut langsung disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan langsung mendapat arahan untuk penerapan kebijakan selanjutnya.
"Namun kami melakukan evaluasi setiap minggu dan tadi disampaikan kepada Bapak Presiden, dan arahan Presiden dalam ratas tadi adalah bahwa momentum penurunan kasus yang sudah kurang dari 100 ribu ini agar terus dijaga," sambungnya.
Baca Juga: Cara Cek Penerima BSU Rp1 Juta, Kemnaker Sebut 600 Ribu Pekerja di Jabar Sudah Terima Bantuan ini
Baca Juga: Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang Masuk Tempat Wisata, Sandiaga Uno Sebut Ada Diskresi Seperti ini
Pemerintah melalui Menko Perekonomian meminta masyarakat untuk merespon penurunan kasus bukan dengan euforia.
Airlangga menegaskan jika kasus penularan Covid-19 bisa saja kembali naik.
Menurutnya saat ini masyarakat diminta tetap waspada dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Informasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak yang Digelar IDI Kota Bandung pada 25 September Nanti
"Masyarakat diminta terus waspada jangan euforia karena angka kasus turun. Karena pandemi ini masih naik turun dan varian delta ini tidak bisa di prediksi, Demikian pula terkait dengan pandemi Covid-19 ini yang sulit diprediksi," pungkasnya.***
