Analis ICDX: PPKM Bisa Saja Berdampak Positif Bagi Kurs Rupiah

- 10 Agustus 2021, 10:55 WIB
Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika
Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika /pixabay.com

PRFMNEWS - Pemerintah kembali mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Jawa-Bali.

Perpanjangan PPKM level 4,3 dan dua yang dilakukan di pulai Jawa-Bali diperpanjang hingga 16 Agustus mendatang.

Dikutip dari ANTARA, perpanjangan masa PPKM diambil kembali usai pemerintah menilai penurunan kasus baru Covid-19 telah berhasil mencapai 59,6 persen.

Analis dari Indonesia Commodity and Cerivatives Exchange (ICDX), Nikolas Prasetia mengatakan hasil positif PPKM yang sudah dilakukan dalam kurun waktu satu bulan dapat saja berdampak positif pula pada nilai tukar (kurs) rupiah.

Baca Juga: Ini Tahapan dan Jadwal Penyaluran BSU Rp1 Juta untuk Pekerja

Baca Juga: Luhut Tegaskan Langkah yang Diambil Pemerintah Berdasarkan Pertimbangan Banyak Aspek dan Masukan Ahli

"Terkait PPKM Jawa-Bali, jika dilihat kasus positif hariannya mulai menunjukkan hasail baik ya setelah sebulan lebih dilaksanakan PPKM. Jadi perpanjangan PPKM bisa saja berdampak cukup positif terhadap nilai tukar rupiah karena penurunan kasus yang mulai terlihat, apalagi di Jakarta," ujarnya pada Selasa 10 Agustus 2021.

Pada Senin 9 Agustus 2021 kemarin, rupiah ditutup dengan korensi 10 poin atau 0,07 persen ke Rp 14.363 per dolar Amerika.

Sebelumnya, rupiah sempat ditutup dengan harga Rp 14.353 per dolar Amerika.

Nikolas menyebutkan, jika rupiah menguat, posisi rupiah bisa saja menyentuh angka Rp 14.200 per dolar Amerika.

"Jika menguat next stop-nya mungkin di sekitar Rp 14.200, tapi jika melelah bisa saja kembali dekati Rp 14.500 lagi," kata Nikolas.

Hari ini, rupiah dibuka melemah 20 poin atau 0,14 persen yakni di posisi Rp 14.383 per dolar Amerika. Angka ini melemah jika dibandingkan penutupan pada Senin kemarin.

Menurut Nikolas, hal ini disebabkan oleh tekanan USD yang masih dominan dan data inflasi yang masih dinanti pekan ini.

Baca Juga: Mall Boleh Buka Lagi, Luhut: Hanya yang Sudah Divaksin Boleh Masuk

Baca Juga: Breaking ! Luhut: PPKM Level 4 Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 16 Agustus 2021

Kedua hal tersebut diharapkan dapat menggerakan perubahan pada kebijakan The Fed lebih cepat atau lebih lambat.

"Dominasi tekanannya masih di USD kelihatannya, apalagi masih ada data inflasi yang ditunggu pekan ini, yang mungkin bisa semakin menggerakan USD dengan rilisnya apakah nantinya bisa menggerakan keputusan perubahan kebujakan The Fed lebih cepat atau tidak," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah