Kemenkes dan Kemen PUPR Sudah Cek Lokasi Rumah Sakit Lapangan Covid-19 di Bandung

- 16 Juli 2021, 14:58 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers secara virtual hari ini, Jumat 16 Juli 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers secara virtual hari ini, Jumat 16 Juli 2021. /BPMI

PRFMNEWS - Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk memastikan pasien covid-19 dengan gejala sedang hingga berat agar bisa mendapatkan tempat perawatan.

Setalah menyulap Wisma Haji Pondok Gede menjadi rumah sakit darurat, kini Pemerintah tengah bersiap membangun beberapa rumah sakit lapangan di Bandung dan Jawa Tengah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, tim dari Kemenkes dan Kemen PUPR telah meninjau beberapa titik di Bandung dan di Jateng yang kemungkinan besar siap dijadikan lokasi rumah sakit lapangan untuk pasien covid-19.

Baca Juga: Fenomena Bediding Sebabkan Udara Dingin Terasa Sepanjang Malam Hingga Pagi Hari

"Kami juga bekerjasama dengan tim dari Kementerian PUPR, sudah mengunjungi Bandung dan juga Jawa Tengah dan sudah mengidentifikasi beberapa tempat untuk pembangunan rumah sakit lapangan yang memberikan tambahan tempat tidur kalau memang diperlukan," kata Budi dalam keterangannya hari ini, Jumat 16 Juli 2021.

Selain itu, tim dari Kemenkes dan Kemen PUPR juga mulai bergerak ke Surabaya. Hal ini dilakukan untuk mengecek lokasi rumah sakit lapangan jika memang di sana diperlukan.

Selain persoalan tempat tidur, persoalan lain yang tengah dihadapi adalah kelangkaan oksigen. Budi menyebutkan, saat ini permintaan oksigen di Indonesia meningkat pesat.

Baca Juga: 75 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disebar ke Seluruh Daerah di Indonesia

"Dari sebelumnya 400 ton perhari, naik sekarang hampir menjadi 2000 ton perhari," terangnya.

Untuk mengatasi kelangkaan oksigen ini, pemerintah melakukan berbagai cara mulai dari memanfaatkan industri agar bisa memenuhi kebutuhan oksigen medis hingga pembelian oxygen concentrator.

"Pemerintah berencana untuk membeli 20 sampai 30 ribu oxygen concentrator yang bisa menyediakan sekitar 600 ton perhari oksigen untuk rumah sakit dan bisa kita pinjamkan kepada rakyat yang membutuhkan," jelasnya.

Baca Juga: Kemendagri Uraikan Strategi Peningkatan dan Budaya Inovasi di Lingkungan Pemda

Untuk obat, Budi memastikan obat yang diproduksi di dalam negeri relatif stoknya aman.

Hanya saja untuk obat-obatan impor itu ada kendala, salah satunya karena ada pengetatan prosedur.

Menurut Budi, untuk memenuhi obat impor ini pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mempermudah akses masuk obat impor ini.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah