Fenomena Bediding Sebabkan Udara Dingin Terasa Sepanjang Malam Hingga Pagi Hari

- 16 Juli 2021, 14:33 WIB
Ilustrasi suhu udara yang dingin. BMKG jelaskan fenomena bediding di Jawa-Bali.
Ilustrasi suhu udara yang dingin. BMKG jelaskan fenomena bediding di Jawa-Bali. /Pexels

PRFMNEWS - Dalam beberapa hari terakhir ini, khsususnya di malam hari, masyarakat di sekitar Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur kerap merasakan udara dingin.

BMKG melalui keterangannya menyebutkan, udara dingin ini disebabkan oleh adanya fenomena Bediding.

Penyebab fenomena bediding ini adalah, di bulan Juli ini wilayah Australia berada di periode musim dingin.

Baca Juga: 75 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disebar ke Seluruh Daerah di Indonesia

Oleh sebab itu, tekanan udara tinggi di sana menyebabkan adanya pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau yang biasa disebut monsoon dingin Australia.

Dengan adanya monsoon dingin Australia ini mengakibatkan beberapa wilayah di Indonesia terutama wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terasa lebih dingin khususnya pada malam hingga pagi hari.

Selain itu BMKG menyampaikan, udara dingin ini disebabkan karena berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT terlihat cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir juga disertai oleh berkurangnya kandungan uap air di atmosfer.

Baca Juga: Sat Lantas Polresta Bandung Bagi-Bagi Sembako kepada Masyarakat yang Terdampak PPKM Darurat

Secara fisis, uap air dan air merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas. Sehingga, rendahnya kandungan uap di atmosfer ini menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x