Terakhir, pelatihan yang paling banyak diminati yakni program pelatihan perusahaan alias entrepreneurship.
“Kelima, berkaitan dengan perusahaan atau entrepreneurship. Karena banyak anak-anak muda kita yang ingin masuk ke dunia usaha. Saya kira pelatihan seperti ini yang banyak dibutuhkan. Saya memulai usaha dulu dari nol itu juga ikut pelatihan, dulu seminggu, sekarang kan lewat online,” tambahnya.
Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Bukan Kedaluwarsa, tapi Masa Simpan
Di samping itu, menyatakan program Kartu Prakerja telah sesuai dengan harapan yang dibebankan. Kesuskesan tersebut diketahui setelah 88 persen dari penerima Kartu Prakerja keterampilannya meningkat.
Tercatat, tahun 2020 lalu ada 5,6 juta pendaftar Kartu Prakerja, sementara tahun ini pesertanya baru berjumlah 1,8 juta orang. Jutaan orang tersebut difasilitasi dengan 1.700 pelatihan dari 165 lembaga yang berkaitan dengan Kartu Prakerja.
Untuk itu, ia pun mengingatkan para penerima Kartu Prakerja untuk senantiasa mengingkatkan kemampuannya agar tidak tergerus oleh zaman dan para pesaing lainnya.***