Pengemudi Ojol Sambut Baik Rencana Pemberian Subsidi Pada Konversi Motor BBM ke Motor Listrik

28 Desember 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi ojol. /prfmnews/

PRFMNEWS - Pemerintah berencana mempriorotaskan pengemudi ojek online (ojol) sebagai penerima subsidi pada program konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono menyampaikan, sejak adanya kenaikan BBM jenis pertalite, pihaknya memang sudah mengirim surat kepada pemerintah dengan isi meminta subsidi pembelian motor listrik.

Dengan adanya wacana ini maka ini sesuai dengan harapan awal yang disampaikan kepada pemerintah.

Baca Juga: Pakar Transportasi Nilai Rencana Subsidi Pembelian Motor Listrik untuk Ojol Kurang Tepat

"Kami secara khusus ya memang ini yang kita harapkan nilai subsidi dari pemerintah atas pembelian atau konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik," kata Igun saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Selasa, 27 Desember 2022.

Terkait mekanisme Igun belum mengetahui bagaimana subsidi ini diberikan.

"Namun info yang kita dapat memang akan diberikan subsudi, namun subsidinya bentuknya bagaimana apakah hanya membayar setelah dipotong nilai subsidi kepada penjual, atau harus mengajukan lebih dahulu ke pihak terkait," paparnya.

Saat ini, sudah cukup banyak pengemudi ojol yang menggunakan sepeda motor listrik.

Baca Juga: Ridwan Kamil Jawab Keresahan Sopir Angkot Usai Bus Listrik Bandung Raya Mengaspal, Begini Katanya

Menurut Igun, pengeluaran pengemudi ojol yang menggunakan sepeda motor BBM dan sepeda motor listrik cukup signifikan perebedaannya.

"Sangat siginifikan karena dengan motor listrik hanya cukup melakukan charging atau pengisian daya itu biasanya kalau jarak tempuh panjang sehari 2 kali. Kalau biasanya BBM dengan jarak tempuh 100 km dengan mengisi bahan bakar 3 atau 4 bahan bakar dengan nilai Rp30.000 sampai Rp40.000," katanya.

Sejauh ini, sepeda motor listrik yang digunakan pengemudi ojol sebagian banyak adalah sepeda motor listrik yang disewa dari pihak aplikator.

Baca Juga: Konversi Angkot Dinilai Baik, Tapi Pemerintah Diingatkan Atasi Kemacetan Jauh Lebih Penting

Nantinya biaya sewa biasanya dipotong dari penghasilan Ojol.

"Jadi secara umum sepeda motor listrik yang digunakan secara individu atau pribadi pengemudi daring itu belum begitu banyak, ini perlu adanya sosialisasi, perlu adanya pemberian informasi kepada teman-teman ojek daring ke depannya," jelasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler