Penyakit Jantung Dominasi Kematian Jemaah Haji, Segera Lapor Jika Alami Gejala Berikut

29 Juni 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi serangan jantung. /Pixabay.com/Raman Oza

PRFMNEWS - Para jemaah yang sedang atau yang akan berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan rangkaian ibadah haji diminta agar selalu menjaga kesehatan, salah satunya mewaspadai serangan jantung.

Salah satu penyakit yang mendominasi kematian para jemaah haji Indonesia di Arab Saudi sampai saat ini adalah penyakit jantung.

Disebutkan bahwa dari 14 kasus kematian hingga hari ke 28 operasional haji, 12 di antaranya karena penyakit jantung.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Solar Bersubsidi

Demikian pula dari sisi pelayanan kesehatan, khususnya di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Data menunjukkan sampai Senin 27 Juni 2022, dari sebanyak 462 jemaah yang menjalani pemeriksaan rawat jalan, 42 diantaranya terkait dengan kelainan jantung.
Sementara dari total 179 jemaah yang menjalani rawat inap, 13 diantaranya merupakan pasien jantung.

dr. Mohammad Rizki Akbar, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, yang merupakan tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, menyampaikan setidaknya terdapat tiga jenis kelainan jantung yang dialami oleh jemaah yang dirawat di KKHI Makkah, baik yang menjalani rawat jalan maupun rawat inap.

Baca Juga: Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan Cair 1 Juli 2022, Sri Mulyani Ungkap Ada Perbedaan Besaran dari Tahun 2021

“Kelompok pertama yang paling banyak masuk kepada kelompok gagal jantung,” ungkap dr. Rizki seperti dikutip prfmnews.id melalui laman Kemenag pada Rabu, 29 Juni 2022.

Pada kelompok ini keluhan yang sering banyak muncul adalah sesak nafas. Selain itu juga mudah lelah saat beraktivitas, atau biasanya ditandai dengan adanya bengkak di tungkai kaki, lanjut dr Rizki.

“Biasanya terjadi karena minum obat tidak teratur, atau aktivitas ibadah fisik yang terlalu berat” tambahnya.

Kelompok kedua adalah pasien yang datang dengan keluhan nyeri dada, lanjut dr. Rizki. Hal ini terjadi, dimungkinkan karena adanya penyempitan pembuluh darah di jantung.

Baca Juga: Ini Link, Cara, Syarat Daftar MyPertamina untuk Beli Pertalite atau Solar di SPBU Mulai 1 Juli 2022

Sementara kelompok ketiga adalah pasien yang datang dengan keluhan berdebar, ujar dr. Rizki

“Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada irama jantungnya” jelasnya.

dr. Rizki menyarankan setiap merasakan keluhan, jemaah yang memiliki faktor risiko jantung harus segera menyampaikan kepada petugas kesehatan di kloter, baik kepada dokter maupun perawat, sehingga segera dapat dilakukan evaluasi terhadap kondisi jemaah dan diputuskan tindakan yang dibutuhkan jemaah.

Baca Juga: Perbedaan TV Digital dengan Video Streaming, Ingat 3 Hal Ini

“Sehingga mereka bisa langsung lakukan evaluasi apakah ini terkait dengan perburukan kondisi ataukah tidak. Dengan demikian kita bisa melakukan pelayanan pengobatan di KKHI.” tutup dr. Rizki.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler