Kasus Pembunuhan yang Dilakukan ABG di Sawah Besar Jakarta Pusat Tak Lepas dari Faktor Keluarga

9 Maret 2020, 14:12 WIB
Sejumlah karakter fiksi horor yang dibuat oleh tersangka NF (15) dalam gelar perkara di Mapolrestro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).* ANTARA /

BANDUNG,(PRFM) - Psikolog, Tika Bisono menilai kasus pembunuhan bocah A (5) yang diduga dilakukan oleh ABG berinisial N (15) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, tak lepas dari faktor keluarga. Pasalnya, tak mungkin pelaku yang masih berusia remaja itu tiba-tiba melakukan pembunuhan.

"Selalu saya bilang ke media bahwa ini kaitannya dengan situasi keluarga besar sekali karena kan ibunya juga kan ibu tiri jadi pasti ada perubahan tatanan keluarga apakah merubah tatanan pola asuh dari ibu yang pertama ke yang sekarang," ucap Tika saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin (9/3/2020).

Baca Juga: Selain Usulkan Penghentian Ekspor Masker, Ombudsman Minta Pemerintah Tetapkan HET Masker

Selain harus melihat pola asuh yang dilakukan ibu tirinya, perlu dilihat juga peran sang ayah. Tika mempertanyakan sebesar apa perhatian dan kasih sayang ayah pelaku kepada pelaku.

Setelah dari keluarga, Tika pun mempertanyakan pergaulan pelaku di lingkungan tempat tinggalnya dan juga di sekolah.

Melihat kondisi seperti ini, Tika menyarankan agar pelaku didampingi psikolog. Hal ini tentunya dilakukan agar pelaku mendapat penanganan yang tepat selama mengikuti proses hukum.

"Dia harus didampingi oleh psikolog, dia harus wajib didampingi ketika mengikuti proses hukum," ujarnya.

Baca Juga: PDAM Tirta Raharja Lakukan Pengembangan Jaringan Pipa Air Minum Wilayah Selatan

Ditegaskan Tika, Polisi jangan sampai mendampingi pelaku oleh psikiater. Pasalnya ada perbedaan penanganan antara psikiater dan psikolog.

Psikiater, jelas Tika, untuk penanganannya lebih kepada obat. Sedangkan psikolog lebih menggunakan psikoterapi yang lebih pada mengamati gejala-gejala yang yang menyebabkan seseorang prilakunya berubah.

Berkaca dari kasus ini, Tika mengajak para orang tua untuk lebih memerhatikan prilaku anaknya, terlebih pada masa remaja. Pasalnya masa remaja merupakan suatu masa penting dalam kehidupan yang merupakan persimpangan antara masa anak-anak ke masa dewasa.

"Jauh dari fase itu (remaja) adalah pola asuh sejak kecil itu menggiring si kecil ini untuk menjadi aqil baligh yang kecil atau menggiring si kecil menjadi aqil baligh yang gagal, kuncinya orang tua, tidak ada kambing hitam lain, kuncinya orang tua dan rumah," tegasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler