Network
BANDUNG, (PRFM) – Kasus pembunuhan yang dilakukan seorang gadis di Sawah Besar, Jakarta Pusat, NF (15) kepada tetangganya APA yang masih berusia 5 tahun hingga saat ini masih didalami pihak kepolisian Polda Metro Jaya. Terakhir, kepolisian tengah meminta kesaksian dari keluarga korban dan pelaku serta beberapa saksi pelengkap.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, saat ini pelaku telah berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk selanjutnya dilakukan tes kejiwaan terhadap NF. Kasus ini menyita publik lantaran NF yang masih bersekolah tega merenggut nyawa APA dengan menenggelamkannya ke dalam bak mandi.
Yusri menyebut, pihaknya enggan terburu-buru memutus kasus ini dengan jeratan pidana. Mengingat, pelaku masih berusia di bawah umur sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Baca Juga: Breaking News! Pemerintah Umumkan Ada Dua Kasus Baru Positif Corona
“Sampai dengan hari ini, pelaku kita bawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, Polri. Besok pagi ada penjadwalan psikologi kejiwaan terhadap si pelaku ini. Karena harus hati-hati sekali sebab pelaku adalah anak di bawah umur. Sistemnya juga pun berbeda dengan orang dewasa, kita harus mengacu pada Undang-Undang nomor 11 tahun 2012,” paparnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu (8/3/2020).
Di samping itu, saat meminta keterangan pelaku, Yusri mendapati hal yang cukup aneh. NF mengaku mengetahui siapa yang dia bunuh dan merasa puas akan perbuatannya. NF pun menyebut niatan membunuh datang secara tiba-tiba dan kerap kali muncul dalam dirinya.
Dijelaskan Yusri, NF pun disebut sering menonton salah satu film bergenre thriller, yakni Slenderman. NF juga tergolong tenang saat menjawab pertanyaan dari kepolisian.
Baca Juga: Wagub Jabar Ajak Muslim di Jabar Perkuat Fondasi Siyasah dan Muamalah
“’Niatan itu muncul tiba-tiba, terus ingatan ini pernah muncul sebelumnya? Sering, memang saya sering nonton film pembunuhan ini saya nonton salah satunya. Kaya slenderman.’ Dia jawab semua dengan tenang, bahkan terakhir yang saya tanyakan lagi, ‘kamu tahu kalau korban ini anak kecil yang biasa main ke rumah mu? Tahu,’ ‘perasaanmu seperti apa? Saya puas’,” ungkapnya.
