Ini 4 Kejadian Normal di Dunia Penerbangan yang Kadang Membuat Takut: Pesawat Berputar Sebelum Landing

23 Oktober 2021, 18:12 WIB
Ilustrasi pesawat. /Pexels./Pixabay

PRFMNEWS - Bagi sebagian orang, naik pesawat terbang adalah hal yang menakutkan. Ini dikarenakan mereka pernah mengalami berbagai kejadian menegangkan saat terbang.

Tetapi ternyata, beberapa kejadian penerbangan yang tampaknya menakutkan sebenarnya sangat normal.

Dilansir prfmnews.id dari CBC, berikut empat kejadian penerbangan yang kadang membuat takut penumpang, padahal itu normal.

Baca Juga: Gol Rashid Berhasil Buat Persib Belum Terkalahkan Musim Ini

1. Circling (Berputar-putar sebelum landing)

Pesawat yang berputar-putar saat akan mendarat (landing) di bandara merupakan kejadian yang biasa terjadi.

Pilot melakukan prosedur ini dikarenakan sejumlah alasan. Seperti cuaca buruk hingga kemungkinan adanya insiden yang sedang terjadi di sekitar landasan pacu.

Pilot harus mempertimbangkan pilihan mereka, antara berputar sebentar atau kembali menaikkan ketinggian untuk mendarat di bandara yang berbeda.

Terkadang permasalahan cuaca atau pesawat yang terjebak di landasan pacu dapat teratasi dalam waktu yang cukup singkat. Sehingga berputar di langit sekitar bandara jadi langkah penundaan yang normal dilakukan.

Baca Juga: Jonatan Christie Alami Masalah Pinggang Saat Pertandingan Perempat Final Denmark Open 2021

Audrey Kahovec, pilot dan manajer umum di Regina Flying Club menyebutkan, bahwa pesawat berputar-putar biasa terjadi di bandara yang sibuk, terlebih jika pesawat itu tiba di sana beberapa menit lebih awal atau terlambat.

Terkadang, pihak ATC bandara akan meminta pilot untuk menunda sejenak pendaratan, akibat sedang banyak pesawat yang akan masuk pada waktu yang bersamaan.

2. Turbulensi/guncangan

Jenis turbulensi terburuk yang akan dialami penumpang pesawat disebut ‘turbulensi udara bersih’, yakni pesawat mengalami guncangan saat cuaca di lintas terbang sangat terik dan perubahan kecepatan angin secara mendadak.

Turbulensi jenis ini tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dideteksi oleh radar cuaca karena bisa terjadi meski langit tanpa awan dengan jarak pandang yang baik.

"Tturbulensi udara bersih diciptakan oleh udara panas yang mengalir ke atas melewati permukaan bumi sebagai akibat perbedaan temperatur dan akan menghasilkan kantung-kantung udara,” ujar Kahovec.

Baca Juga: 8 Tips Olahraga Lari untuk Pemula, Perhatikan Postur Tubuh dan Cara Pernapasan

Hujan badai dan terbang di atas area pegunungan tinggi juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan pesawat tersentak di udara.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan, itu normal, pesawat didesain untuk menerima banyak tekanan" katanya.

Sebelum terbang, pilot dibekali laporan cuaca selama penerbangan, radar kokpit, dan laporan dari pesawat lain di area tersebut.

3. Go-around (Pembatalan pendaratan)

Menurut Kahovec, go-around terjadi ketika pesawat siap mendarat tetapi ada halangan (bisa apa saja mulai dari kabut hingga binatang atau pesawat lain di landasan) sehingga harus membatalkan pendaratan, kembali menarik pesawat dan roda pendarat untuk naik.

"Jadi Anda di belakang (area kursi penumpang) berharap untuk mendarat, tetapi sebagai pilot di depan (kokpit), mereka memperhatikan keselamatan Anda."

"Kondisi ini aman untuk dilakukan dan pilot sudah mahir untuk mengurusnya kokpit. Saat keputusan ini dilakukan, pilot akan membuat pengumuman kepada penumpang dan kru lain tentang apa yang terjadi," ujar Kahovec.

Baca Juga: Tumbuhan Herbal dan Makanan Fermentasi yang Bermanfaat Bagi Tubuh

Pilot dapat memilih untuk mendarat di landasan pacu lain sesuai izin petugas Air Traffic Control (ATC) , atau hanya berputar dan mencoba lagi di landasan pacu awal setelah dapat izin. Tapi satu hal yang harus pilot perhitungkan adalah ketersediaan bahan bakar pesawat jika memutuskan untuk berkeliling cukup jauh.

Kahovec mengatakan bahwa di dunia penerbangan, ini adalah prosedur yang normal dan dipahami oleh pilot komersial yang sudah dilatih dengan standar keamanan sangat tinggi.

4. Berbalik arah ketika Anda sudah akan mendarat

Saat melakukan perjalanan dengan pesawat, kemudian harus berbalik dan kembali ke bandara asal, terdengar seperti mimpi buruk bagi seorang penumpang yang gugup, tetapi itu bisa terjadi.

Kejadian ini dalam dunia penerbangan dapat dikaitkan dengan cuaca buruk.

Baca Juga: 3 Fakta Terbaru di Balik Insiden Penembakan oleh Alec Baldwin: Asisten Sutradara yang Berikan Senjata

Pilot memiliki jarak pandang minimum untuk dapat melihat landasan pacu dengan jelas. Jika cuaca seperti hujan badai dan petir menghalanginya, pesawat mungkin harus mendarat di bandara lain, termasuk bandara tempat lepas landas (keberangkatan).

Kondisi cuaca di lokasi pendaratan memang dapat diketahui saat awal terbang, namun dapat berubah selama penerbangan berlangsung. Demi alasan keselamatan, prosedur ini diizinkan untuk dilakukan pilot.

"Anda harus menaruh kepercayaan penuh pada pilot yang ada di kokpit dan memercayai kemampuan mereka (bahwa mereka sudah mahir dan terlatih serta tahu apa yang harus mereka lakukan untuk keselamatan Anda yang duduk di belakang)," tutup Kahovec.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: CBC

Tags

Terkini

Terpopuler