Pikiran Rakyat Raih Gold Winner Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik IPMA 2021

25 Februari 2021, 09:23 WIB
Harian Umum Pikiran Rakyat berhasil meraih predikat Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik. /Dok. Pikiran-Rakyat

PRFMNEWS - Lewat tampilan sampul muka edisi Rabu 6 Mei 2020, mengantarkan Harian Umum Pikiran Rakyat meraih Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik dalam ajang penghargaan Indonesia Prints Media Awards (IPMA) 2021.

Edisi itu menampilkan foto aerial panoramics 360 kondisi lalu lintas Jalan Layang Pasupati, Kota Bandung, yang lengang pada hari terakhir penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya, satu hari sebelumnya, hasil jepretan fotografer Harry Surjana. Berita utama yang diangkat mengenai PSBB Jawa Barat yang diharapkan bisa menjadi momentum emas mengusir Covid-19.

Para pemenang IPMA diumumkan secara virtual pada Rabu, 24 Februari 2021. Adapun surat kabar peraih Bronze Winner untuk kategori yang sama adalah Warta Kota dan Tribun Jogja, serta peraih Silver Winner yakni Solopos, Harian Jogja, dan Surya. Dua surat kabar yang juga meraih Gold Winner pada kategori yang sama yakni Radar Bogor dan Radar Banten.

Baca Juga: Menpora Larang Kegiatan Nobar Selama Turnamen Piala Menpora 2021

Baca Juga: DPR RI Beri Catatan Soal Vaksinasi Covid-19: Mulai dari SOP Hingga Perpres Soal Sanksi

Untuk penghargaan IPMA, tahun ini tim juri menerima 307 karya, yang terdiri dari 232 karya sampul muka dan 73 karya konten terbaik, dari 86 perusahaan penerbitan di seluruh Indonesia.

Bersamaan dengan pengumuman penganugerahan IPMA, juga dilakukan pengumuman penganugerahan Inhouse Magazine Awards (InMA), Student Print Media Awards (ISPRIMA), dan Indonesia Young Readers Awards (IYRA) 2021, dengan total 548 karya peserta yang diterima tim juri.

Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat, Noe Firman Rachmat menyatakan apresiasinya terhadap penghargaan yang diterima. Predikat Gold Winner yang diraih HU Pikiran Rakyat lahir berkat kolaborasi dan kreativitas yang dibangun dan terus dikembangkan di ruang redaksi, di tengah posisi media massa cetak yang sulit sebagai dampak disrupsi dan pandemi.

Baca Juga: DPR RI Beri Catatan Soal Vaksinasi Covid-19: Mulai dari SOP Hingga Perpres Soal Sanksi

Baca Juga: Tahura Djuanda Sudah Buka Lagi, Pengunjung Wajib Reservasi Online

"Artinya, kondisi itu tidak menjadi alasan bagi tim redaksi Pikiran Rakyat untuk tidak menampilkan usaha terbaik dalam berkreasi seoptimal mungkin demi kepentingan pembaca. Mudah-mudahan, raihan ini bisa menambah semangat bagi tim redaksi, sekaligus menjadi pendorong bagi peningkatan layanan Pikiran Rakyat terhadap para pembacanya," tutur Noe.

Tantangan berat
Salah seorang anggota tim juri IPMA, Ahmad Djauhar, yang juga merupakan Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers serta Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media, yakni turut berkontribusi menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, bermartabat, dan berkualitas.

Juri IPMA dan IYRA, Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI) mengapresiasi keberhasilan sejumlah media menampilkan konten yang sangat baik, meski didera banyak tantangan saat ini. Sehingga, menunjukkan bahwa banyak media yang menyelesaikan pekerjaan rumah yang banyak dan cukup berat.

Baca Juga: Kunjungi Menpora, Raffi Ahmad Bakal Gelar Kampanye Sebelum Turnamen Piala Menpora 2021

Baca Juga: Setelah Lima Pemain Hengkang, Direktur Persib Isyaratkan Bakal Lepas Pemain Lagi, Siapa Dia?

"Banyak media yang menampilkan pesan dengan sangat jelas lewat tampilan, dan itu menggugah orang untuk membaca karena wajah yang begitu menarik.
Banyak pula media yang menampilkan sikap dengan sangat jelas lewat editorial, dengan penelusuran argumentasi yang dibangun sangat baik," kata Nina.

Sementara itu, juri Agus Sudibyo (Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers) mengapresiasi daya tahan media massa cetak mengarungi pandemi. Dia menilai lewat karya yang masuk, meski berat, pandemi terbukti tidak mengurangi kualitas pemberitaan.

"Meskipun pers Indonesia sedang menghadapi tantangan yang berat akibat Covid-19 dan berdampak terhadap industri media, tapi sebagaimana tergambar pada berita-berita yang tersaji dalam kompetisi ini, secara umum kualitas pemberitaan masih menjaga ketaatan terhadap kode etik, nilai-nilai publik juga masih tetap dipertahankan," tuturnya.

Baca Juga: Peresmian Inkubator Kemandirian Ekonomi dan Peluncuran Buku Menandai 1 Tahun Portal Jember Group

Baca Juga: WNA dan WNI yang Datang ke Indonesia Harus Karantina Mandiri Lima Hari

Selain penganugerahan IPMA, InMA, ISPRIMA, dan IYRA 2021, juga dilakukan peluncuran buku yang diterbitkan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Berjudul "Kebebasan Pers dan Wajah Industri Pers Pasca Covid-19". Isinya mengenai pandangan dari praktisi media mengenai kondisi media massa, serta masa depan industri pers pascadimulainya pandemi Covid-19.

Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat Januar P. Ruswita mengatakan, penganugerahan ini yang pada 2021 diselenggarakan untuk ke-12 kalinya sejak 2010, menunjukkan betapa dinamisnya industri media massa cetak hingga saat ini. Apalagi, tantangan pada satu tahun terakhir sangat berbeda, akibat terjangan pandemi Covid-19.

"Semoga penghargaan ini bisa memantik semangat bagi insan pers untuk menghasilkan karya yang lebih baik, serta menjadi inspirasi bagi peserta yang tahun ini belum berhasil menjadi pemenang," ungkapnya. (Endah Asih/Pikiran Rakyat)***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler