Sosiolog Nilai Penutupan Jalan di Kota Bandung pada Malam Hari Agar Warga Tak Berkerumun

- 25 Juni 2020, 13:55 WIB
Penutupan jalan Asia Afrika Kota Bandung, Rabu (24/6/2020).**
Penutupan jalan Asia Afrika Kota Bandung, Rabu (24/6/2020).** /dok.PRFM

PRFMNEWS - Di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional, banyak ditemukan kelompok warga yang berkerumun atau berkumpul di beberapa titik di beberapa ruas jalan di Kota Bandung pada malam hari. Oleh karena itu, Pemerintah kota (Pemkot) Bandung sejak Rabu (24/6/2020), Pemkot Bandung mulai menutup beberapa jalan protokol setiap pukul 20.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB esok harinya.

Sosiolog Unpad, Ari Ganjar Herdiansah menilai kebijakan ini merupakan sebuah respon dari realita yang ada. Sebagaimana diketahui, covid-19 bisa sangat menular jika terjadi kerumuman karena penyakit ini bisa menular dengan cepat melalui cipratan ludah (droplet).

Dalam PSBB proporsional, Pemkot Bandung memberikan berbagai relaksasi atau pelonggaran agar giat ekonomi warga tetap terjaga. Namun sayang, banyak warga menyalah artikan dari PSBB proporsional ini.

 

Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Jabar akan Lakukan Rapid Test di Stasiun Bogor dan Stasiun Bojong Gede

Dalam PSBB proporsional ini, pemerintah pun mulai mengenalkan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Menurut Ari, AKB masih belum dipahami betul oleh warga sehingga masih banyak ditemukan warga yang tak menerapkan protokol kesehatan.

"Saya kira inilah yang mendorong pemerintah kota Bandung setelah melalui evaluasi memberikan pesan kepada masyarakat bahwa tindakan sebagian masyarakat yang tidak mengindahkan social distancing itu membahayakan bukan hanya bagi mereka, tapi juga bagi seluruh warga," kata Ari saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (24/6/2020).

Baca Juga: Disperindag Kabupaten Bandung Sambut Baik Pembagian Face Shield dari Polresta Bandung untuk Pedagang

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x