Network
PRFMNEWS - Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Bandung menggelar sidang proposal dan skripsi secara virtual untuk pertama kalinya pada Rabu (17/6/2020).
Sidang yang digelar pada masa sidang ketiga tahun ajaran 2019-2020 diikuti oleh dua peserta.
Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKOM Bandung, Nursyawal mengatakan ada budaya baru yang muncul ketika sidang secara virtual. Ia mengakui, pihaknya mengalami kesulitan untuk melihat gestur peserta sidang.
"Ada budaya baru, ketemu engga dengan fisik orangnya, kalau sidang biasa kan ketemu fisik kita kasih gestur wajah, bisa ketangkep yang serius, tegang kita bisa turunkan tensi. Kalau tadi, peserta sidang kelihatan tegang banget, tapi dosen penguji tidak menurunkan tensinya," kata Nursyawal saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel.
Baca Juga: Face Shield Unik Karakter Star Wars dari Bandung
Ia mengatakan, kalau sidang seperti biasa, gestur peserta sidang bisa kelihatan secara langsung.
Jika peserta sudah kelihatan tegang, biasanya dosen penguji menurunkan tensi.
Tapi saat sidang virtual hari ini, gestur peserta sidang agak sulit kelihatan.
"Kalau melihat mahasiswa sudah amat tegang, biasanya kami menurunkan tensi, karena kalau langsung kan, tatap muka, bisa kelihatan," katanya.
Baca Juga: Pengamat: Iuran BPJS Naik di Tengah Pandemi Sangat Tidak Tepat
"Tapi kalau tadi, kelihatan anak tuh tegang sampai habis, bahkan udah ga bisa ketawa, keringetnya kelihatan mengkilat dahinya. Setelah kita lihat lagi rekamannya, kita tadi ga terlalu perhatikan wajahnya," tambahnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, sidang secara virtual tidak mengurangi tingkat ketegangan peserta sidang.
