Ada Pedagang Positif Covid-19, IKAPPI Minta Pemkot Bandung Tidak Tutup Pasar Tradisional

- 8 Juni 2020, 21:56 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna meninjau Check Point Bunderan Cibiru dan Pasar Ujungberung, Kamis (23/4/2020).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna meninjau Check Point Bunderan Cibiru dan Pasar Ujungberung, Kamis (23/4/2020). //Dok Humas Pemkot Bandung.

BANDUNG, (PRFM) – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) turut angkat bicara, tekait adanya sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kota Bandung yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19) setelah dilakukan swab test, baru-baru ini.

Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengharapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak mengambil kebijakan menutup total pasar tradisional yang menjadi lokasi berdagang para pedagang yang kini dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Pengerjaan Proyek Kereta Cepat, Ini Info Rekayasa Lalin di Jalur Tol Purbaleunyi Arah Cileunyi

“Bagaimanapun, pasar tradisional harus tetap buka. Saat ini merupakan kondisi yang sangat sulit jika kita berhentikan operasional pasar tradisional. Karena pasar tradisional merupakan ujung distribusi pangan rakyat. Kalau distribusi pangan rakyat terganggu, maka pangan bagi rakyat juga akan terganggu,” jelasnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (8/6/2020).

Abdullah menyarankan, Pemkot Bandung memperbanyak kegiatan rapid test maupun swab test terhadap para pedagang di pasar tradisional. Ia menilai, dengan rutinnya melakukan rapid test massal dan swab test bisa menjadi bahan identifikasi untuk mencegah penularan Covid-19 di pasar tradisional.

“Kita harus sama-sama memastikan bahwa pasar tradisional aman dan nyaman dikunjungi pembeli. Kita harus mendorong pemerintah daerah untuk lakukan rapid test massal dan swab test bagi pedagang di pasar tradisional. Selain juga memperketat protokol kesehatan di pasar tradisional,” pungkasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x