BANDUNG,(PRFM) - Di tengah masa pancaroba seperti saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mengingatkan kembali masyarakat agar tetap waspada terhadap Demam Berdarah Dangue (DBD).
Sebab, pada triwulan pertama tahun 2020 tercatat sudah ada 125 warga Kota Cimahi yang terkena DBD. Kasusnya tersebar berdasarkan laporan hampir semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kota Cimahi.
Baca Juga: Melawan COVID-19 Berat, Yana Minta Jangan Ada Stigma Bagi Penderita dan Keluarganya
Dari 13 Puskesmas yang tersebar di tiga kecamatan, tercatat hanya Puskesmas Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara yang melaporkan nol kasus DBD selama periode Januari, Februari hingga Maret 2020.
"Totalnya ada 125 kasus. Laki-laki 55, perempuan 70 orang. Usianya 1-36 tahun. Allhamdulilah tidak ada laporan yang sampai meninggal," terang Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurahkman melalui staffnya, Eka Febriana, Selasa (15/4/2020).
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Cimahi. sebab sekarang ada anjuran stay at home, pihaknya meminta seluruh keluarga untuk menjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang bertugas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing.
"Bukan cuma rumah, tapi juga di halaman sekitar rumah. Soalnya saat ini kalau bukan kita sendiri (melakukan PSN), enggak akan ada yang meriksa. Jadi periksa jentik di rumah sendiri," imbuhnya.
Jentik nyamuk biasanya berkembangbiak dalam genangan-genangan air. Menurutnya, jika masyarakat menjalankan PSN di rumahnya masing-masing, seperti tidak membiarkan adanya genangan air, kasus DBD pun bisa dicegah.
Baca Juga: Sembuh dari COVID-19, Wander Luiz : Terima Kasih Semuanya